Bagikan:

JAKARTA - Jemaah calon haji Indonesia yang saat ini berada di Madinah diminta tetap menjaga kesehatan fisiknya sebelum perjalanan ke Mekkah di antaranya bagi yang sakit dan lanjut usia (lansia) tidak memaksakan diri melakukan salat berjamaah di Masjid Nabawi.

"Harus diperhatikan kondisi fisiknya, karena salat berjamaah bagi jamaah yang sakit sunah, tidak ada hubungannya dengan ibadah haji," kata Kepala Daerah Kerja Madinah Zaenal Muttaqin di Madinah dilansir ANTARA, Rabu, 31 Mei.

Ibadah di Madinah, lanjut Zaenal, adalah ibadah afdholiyah atau utama dan tidak ada hubungan sah atau tidaknya dengan ibadah haji, sehingga bagi jemaah yang tidak memungkinkan salat berjamaah di Masjid Nabawi, maka tidak akan memengaruhi ibadah hajinya.

"Jadi kalau memang lagi sakit, tidak apa-apa melaksanakan shalat di hotelnya," kata Zaenal.

Sementara jemaah yang akan melaksanakan ibadah salat di Masjid Nabawi, lanjut Zaenal, maka harus memperhatikan apa saja yang perlu dibawa misalnya, membawa payung, kaca mata, dan yang penting adalah alas kaki atau sandal.

"Beberapa kejadian, banyak sekali alas kaki yang tertinggal. Seharusnya selain membawa tas yang terkait dengan identitas diri, maka perlu membawa tas plastik untuk tempat sandal dan dimasukkan dalam tasnya, sehingga tidak tertinggal," kata Zaenal.

Hal penting lainnya, lanjut Zaenal, jamaah juga harus selalu memakai gelang identitas dan tanda kartu pengenal tidak boleh lepas, sehingga saat terpisah dari rombongan maka petugas dapat mengenali identitas jamaah dari scan barcode yang ada di kartu pengenalnya.

"Misalnya ada jemaah yang terburu-buru ingin ke Masjid Nabawai, kemudian lupa pintu masuk atau keluarnya, maka saat sudah bingung posisi hotelnya bisa ke pelataran masjid di situ ada banyak petugas yang siap membantu, jangan mencari hotel sendiri, takutnya semakin jauh tersesatnya," kata Zaenal.

 

Konsultan Ibadah Daker Madinah Ustadz Wazir Ali juga mengingatkan pentingnya jemaah menjaga kesehatan fisik, jangan sampai mengedepankan ibadah sunah, tetapi mengabaikan dan mengorbankan ibadah yang wajib.

"Kondisi fisik jamaah berbeda-beda apalagi para lansia, sehingga harus menyesuaikan kemampuan masing-masing," katanya.

Bagi jemaah yang ingin berlama-lama di masjid, lanjut Ustadz Wazir, maka diminta untuk membawa bekal makanan dan minuman, selain alat pelindung diri seperti sandal, payung, kaca mata hitam, dan sandal.