Tidak Ada Bukti Intelijen Soal Penyakit, Direktur CIA Sebut Kondisi Presiden Rusia Vladimir Putin Sangat Sehat
Presiden Rusia Vladimir Putin. (Wikimedia Commons/Presidential Press and Information Office Mikhail Klimentyev via TASS)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Intelijen Pusat (CIA) Amerika Serikat William Burns mengatakan, kondisi Presiden Rusia Vladimir Putin sejauh ini sehat, tidak ada bukti yang menunjukkan kondisi sebaliknya.

Spekulasi yang beredar dan meningkat di media serta belum dikonfirmasi, Presiden Putin yang akan memasuki usia 70 tahun ini, kemungkinan menderita kesehatan yang buruk, kemungkinan kanker.

Namun, William Burns mengatakan tidak ada bukti yang menunjukkan hal ini, bercanda bahwa dia tampak 'sangat sehat'. Komentarnya muncul ketika AS mengumumkan akan memberi Ukraina lebih banyak senjata jarak jauh.

"Ada banyak rumor tentang kesehatan Presiden Putin dan sejauh yang kami tahu dia sangat sehat," kata Burns di Forum Keamanan Aspen di Colorado, melansir BBC 21 Juli.

Kendati demikian, Burns menambahkan bahwa hal tersebut bukan penilaian intelijen formal. Burns diketahui pernah menjabat sebagai Duta Besar AS untuk Moskow. Ia mengatakan telah mengikuti dan berinteraksi dengan Presiden Putin selama lebih dari dua dekade.

Presiden Putin adalah "orang yang sangat percaya pada kontrol, intimidasi, dan pembalasan dendam" dan sifat-sifat ini telah mengeras selama dekade terakhir karena lingkaran penasihatnya telah menyusut, kata kepala CIA.

"Dia yakin bahwa takdirnya sebagai pemimpin Rusia adalah mengembalikan Rusia sebagai kekuatan besar. Dia percaya kunci untuk melakukan itu adalah menciptakan kembali lingkup pengaruh di lingkungan Rusia dan dia tidak dapat melakukannya tanpa mengendalikan Ukraina," jelas Burns.

Mengutip Politico, mengingat posisinya, komentar Burns dapat meredam harapan di antara musuh-musuh Putin bahwa kematian Rusia sudah dekat, serta spekulasi kesehatannya selama perang di Ukraina berlangsung.

Burns berbicara sehari setelah Putin mengunjungi Iran, di mana ia bertemu dengan Presiden Iran Ebrahim Raisi dan Pemimpin Tertinggi Ayatollah Ali Khamenei.

Diketahui, itu adalah penampakkan langka Presiden Putin di luar kawasan bekas Uni Soviet sejak invasi, bahkan mayoritas berada di Rusia terkait dengan pandemi virus corona.