Bagikan:

JAKARTA - Partai Islam tertua yang dibubarkan pada 1960 kembali dideklarasikan. Setelah kembali hidup, partai ini kemudian mengajak partai baru besutan Amien Rais yaitu Partai Ummat untuk bergabung dengan mereka.

Menanggapi hal tersebut, loyalis Amien Rais, Agung Mozin mengatakan memang ada pembicaraan antara deklarator Partai Masyumi untuk mengajak Partai Ummat bergabung. Hanya saja, saat itu sebagai pendiri Partai Ummat, Amien Rais meminta agar Masyumi dan Partai Ummat berjalan sendiri-sendiri.

"Pak Amien menyampaikan karena Partai Ummat sudah berjalan, makanya beliau sampaikan, sudah Partai Ummat biarkan saja berjalan, mendeklarasikan dirinya. Kemudian Masyumi reborn silakan mendaklarasikan dirinya," kata Agung saat dihubungi VOI, Senin, 9 November.

Dia mengatakan, Partai Ummat sejatinya memang berbeda dengan Partai Masyumi meski bisa saja, semangat yang dibawa sama. 

"Partai Ummat adalah Partai Ummat, Masyumi adalah Masyumi. Semangatnya bisa saja sama tapi kulturnya berbeda," tegasnya.

Meski begitu, Agung tak menampik jika ada kemungkinan jika nanti Partai Ummat akan jadi satu dengan partai yang baru dideklarasikan pada Sabtu, 7 November lalu. Hanya saja, sebelum bergabung, Partai Ummat akan melihat lebih dulu kekuatan partainya.

"Misalnya nanti ternyata Partai Ummat hasilnya (pendukung, red) lebih sedikit dengan Partai Masyumi, ya, kita akan rela iklas bergabung," ujarnya.

Namun, jika kebalikannya yang terjadi yaitu Partai Masyumi lebih sedikit dari Partai Ummat maka dia berharap, mereka juga mau melakukan hal yang sama. "Ya kita minta kelegawaan, kelegaan hati mereka untuk bergabung dengan kita," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, acara deklarasi Partai Masyumi ini digelar di Gedung Dewan Dakwah, Jakarta Pusat pada Sabtu, 7 November kemarin. Pembacaan deklarasi dipimpin oleh Ketua Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Partai Islam Ideologis (BPU-PPII), A. Cholil Ridwan.

"Kami yang bertanda tangan di bawah ini, mendeklarasikan kembali aktifnya Partai Politik Islam Indonesia yang dinamakan 'Masyumi'," kata Cholil dalam deklarasi yang disiarkan secara virtual seperti dikutip dari CNNIndonesia.

Dalam deklarasi tersebut, Partai Masyumi berjanji akan berjihad demi terlaksananya ajaran dan hukum Islam di Indonesia melalui Masyumi. Selain itu, mereka juga mengumumkan calon Majelis Syuro Partai Masyumi.

Adapun calon-calon Majelis Syuro di antaranya; mantan Penasihat Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Abdullah Hehamahua, mantan Menteri Kehutanan Malam Sambat Kaban, Wasekjen MUI Tengku Zulkarnain, Budayawan Ridwan Saidi, hingga Kiai Abdul Rosyid Syafei.

Sementara terkait Partai Ummat, rencananya mereka akan meluncurkan logo partai melalui akun YouTube Amien Rais pada Selasa, 10 November. Peluncuran logo ini sengaja dilakukan bertepatan dengan kepulangan Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq Shihab dari Arab Saudi.

Sedangkan peluncuran nama telah dilakukan pada 3 Oktober lalu. Meski begitu, hingga saat ini mereka masih merahasiakan anggota struktural kepartaian mereka.