Trump Didesak Istri dan Menantunya Untuk Menerima Kekalahan pada Pilpres AS 2020
Donald Trump (Sumber: Wikimedia Commons)

Bagikan:

JAKARTA - Keluarga Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump terbelah atas hasil Pilpres AS 2020. Dari pihak putra-putranya mendesak Trump untuk terus berjuang memenangkan Pilpres, sementara sang menantu Jared Kushner dan istrinya Melania Trump menyarankan dirinya untuk menerima kemenangan rivalnya, Joe Biden.

Mengutip CNN, Senin 9 November, dua orang sumber yang enggan memberikan identitasnya, menyatakan bahwa Kushner yang merupakan penasihat senior Trump, perlahan menyarankan Trump untuk menyerah. Ibu negara, menurut sumber terpisah yang mengetahui percakapan tersebut, secara pribadi mengatakan sudah waktunya bagi Trump untuk menerima kekalahan Pemilu. 

Sebaliknya, dua putra Trump, Donald Jr. Trump dan Eric Trump, mendesak sekutu mereka untuk terus menekan hasil Pilres AS. Mereka juga mendorong Partai Republik dan pendukungnya untuk secara terbuka menolak hasil tersebut. 

Trump yang kini berada di Sterling, Virginia, memang tidak membantah hasil Pemilu. Namun dia terus mendorong pengacaranya untuk mengajukan gugatan hukum yang akan menunda sertifikasi formal hasil pemilu. Hal tersebut secara tidak langsung menunjukkan bahwa ia tidak siap menerima kekalahan.

Juru bicara kampanye Trump Jason Miller membantah Kushner telah mendekati Trump untuk menerima kekalahannya. "Cerita ini tidak benar," kata Miller. "Jared telah menyarankan Trump untuk mengejar semua upaya hukum yang tersedia untuk memastikan keakuratannya."

Langkah selanjutnya

Lewat sebuah pernyataan dari tim kampanyenya Trump menegaskan bahwa Biden bergegas berpura-pura menjadi pemenang padahal persaingan masih berjalan. "Saya tidak akan berhenti sampai Rakyat Amerika mendapatkan penghitungan suara jujur ​​yang layak mereka terima," kata Trump. 

Hal tersebut menjelaskan bahwa pertarungan hukum kampanye Pilpres akan segera dimulai. Sementara Kate Bedingfield, wakil manajer kampanye Bidenn-Harris mengatakan saat ini pihak Biden maupun Trump sama-sama tak membuaka komunikasi. 

Kepala staf Gedung Putih Mark Meadows, yang baru-baru ini positif COVID-19, telah membahas langkah selanjutnya dengan tim hukum. Sementara itu, beberapa anggota Partai Republik terus mendesak Trump untuk tidak mengakui kemenangan Biden. Senator Republik Lindsey Graham dari South Carolina, salah satu sekutu terdekat Trump di Senat, terus mengatakan bahwa Trump tidak boleh menyerah. 

Joe Biden berhasil unggul dengan perolehan suara Electoral College 290 banding 214 dalam pemungutan suara Electoral College. Kemenangan tersebut terjadi ketika para pemilih dengan tegas menolak kepemimpinan yang gaduh dari Partai Republik Donald Trump. Para pemilih kini menanti terpenuhinya janji Biden untuk melawan pandemi COVID-19, memperbaiki ekonomi dan menyembuhkan bangsa yang terpecah.