JAKARTA - Kementerian Agama meminta jemaah haji Indonesia yang masih berada di Tanah Suci mewaspadai penularan COVID-19 yang kini kembali menggeliat.
"Kami terus melakukan sosialisasi dan penyadaran, penguatan kesadaran, kepada seluruh jamaah bahwa kehati-hatian tetap perlu dilakukan," kata Direktur Jenderal Penyelenggaraan Ibadah Haji dan Umrah Kementerian Agama Hilman Latief di Kota Mekkah, Arab Saudi, Selasa 19 Juli dikutip dari Antara.
Kata dia, setelah puncak pelaksanaan ibadah haji sebagian besar jemaah haji terserang flu, tetapi segera membaik setelah minum obat dan suplemen vitamin.
Guna menghindari risiko terserang COVID-19 dan penyakit yang lain, sebaiknya jemaah haji Indonesia tetap menerapkan protokol kesehatan. Paling penting memakai masker, selama menunaikan ibadah di Masjidil Haram.
Hilman juga mengingatkan jemaah dan petugas haji untuk makan tepat waktu guna meningkatkan ketahanan tubuh terhadap serangan penyakit.
Petugas dari Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU), ia mengatakan, sebaiknya mengingatkan jemaah untuk mengatur kegiatan ibadah agar tidak kecapekan.
Kementerian Kesehatan RI mencatat 14 haji yang baru kembali ke Indonesia dari Arab Saudi dikonfirmasi terserang COVID-19 dengan perincian 13 orang dari daerah Debarkasi Surabaya dan satu orang dari daerah Debarkasi Solo. Mereka dilaporkan mengalami gejala ringan sehingga hanya diminta menjalani isolasi mandiri.