Bagikan:

JAKARTA - Ketua DPR Puan Maharani meminta pemerintah untuk menjamin pelayanan kesehatan jemaah Haji Indonesia. Hal ini menyusul laporan adanya kenaikan kasus COVID-19 di Arab Saudi saat jemaah haji mulai berdatangan.

“Kami meminta Pemerintah meningkatkan antisipasi dengan adanya laporan kenaikan jumlah kasus COVID-19 di Arab Saudi. Pelayanan kesehatan jemaah haji kita harus terjamin sehingga ibadah mereka di Tanah Suci tidak terganggu,” ungkap Puan, Kamis 9 Juli.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi dan Uni Emirat Arab melaporkan ada lonjakan jumlah kasus COVID-19. Penyebaran virus Corona di Arab Saudi melewati ambang 1.000, dengan catatan 1.029 kasus per Rabu (8/6) di mana kasus paling banyak ditemukan berada di wilayah ibu kota, Riyadh.

Sementara itu, jemaah haji Indonesia sudah mulai berdatangan di Arab Saudi sejak keberangkatan pada 4 Juni lalu, hingga gelombang terakhir pada 3 Juli mendatang.

Puan meminta Panitia Penyelenggara Ibadah haji (PPIH) dan Petugas Kesehatan Haji Indonesia lebih ketat dalam memberlakukan protokol kesehatan terhadap jemaah haji.

“Para petugas haji mulai dari daerah asal hingga yang bertugas di Arab Saudi perlu memberlakukan protokol kesehatan yang ketat kepada jemaah haji,” tutur perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR RI itu.

“Pastikan skrining dilakukan dengan baik, dan penuhi persyaratan yang ditetapkan pemerintah Arab Saudi seperti menerima vaksin dosis lengkap dan menyiapkan hasil PCR negatif 72 jam sebelum keberangkatan,” imbuh Puan.

Mantan Menko PMK itu pun menegaskan pemantauan kondisi kesehatan jemaah Haji Indonesia selama berada di Arab Saudi harus dilakukan lebih intensif. Puan menegaskan jemaah Haji harus mendapat fasilitas dan layanan terbaik, termasuk dari aspek kesehatan jemaah.

“Pemerintah melalui petugas di lapangan harus memastikan kecukupan nutrisi dan air bagi jemaah Haji Indonesia agar imun jemaah Haji terjaga dengan baik selama menjalankan ibadah di Tanah Suci,” ucapnya.

“Apabila ada jemaah yang sakit, segera lakukan langkah cepat dan siapkan sarana dan prasarana kesehatan yang memadai untuk kenyamanan jemaah haji kita,” lanjut Puan.

Kepada jemaah haji Indonesia, Puan mengimbau agar senantiasa disiplin menjalankan protokol kesehatan. Selain itu, jemaah Haji diingatkan untuk selalu menaati aturan pembatasan COVID-19 yang berlaku di Arab Saudi.

“Selama menjalankan ibadah, selalu gunakan masker dengan benar saat berada di kerumunan atau ruang publik,” kata Puan.

Selain mengantisipasi penyebaran virus COVID-19, jemaah Haji Indonesia diminta untuk terus waspada terhadap cuaca panas ekstrem yang terjadi di Arab Saudi. Seperti diketahui, suhu udara di Arab Saudi saat ini mencapai lebih dari 44 derajat celcius.

“Hati-hati terhadap serangan panas atau heat stroke yang dapat menyerang dalam keadaan cuaca panas ekstrem. Pastikan kecukupan asupan air agar tidak terjadi dehidrasi yang dapat menyebabkan gangguan kesehatan,” sebutnya.

Puan juga meminta masyarakat terus menjaga imunitas tubuh dengan istirahat yang cukup. Ia mengimbau jemaah Haji Indonesia memperhatikan kondisi tubuh masing-masing sebelum menjalankan ibadah dan menghindari memaksakan diri apabila sedang merasa kurang fit.

“Kewaspadaan diri sangat penting. Hindari aktivitas yang tidak diperlukan karena dapat menyebabkan kelelahan berlebih. Apabila kelelahan ekstrem tidak diantisipasi, imunitas akan berkurang sehingga kondisi tubuh tidak akan optimal saat menjalankan ibadah haji,” terang Puan.

“Kita berharap seluruh jemaah dari Indonesia bisa menjalankan ibadah haji dengan lancar, dan kembali ke Tanah Air dalam kondisi baik sebagai haji mabrur,” pungkasnya.