Bagikan:

JAKARTA - Kita belum mengetahui siapa yang akan jadi presiden untuk Amerika Serikat (AS). Yang jelas bukan Kanye West.

Rapper 43 tahun itu gagal setelah hanya mengumpulkan 60 ribu suara dari perkiraan total 160 juta. Seorang independen lainnya, Libertarian, Jo Jorgensen membuat penampilan yang jauh lebih kuat dengan mengklaim lebih dari 1,5 juta suara.

Tapi, karier politik West mungkin belum berakhir. Pekan ini ia berkicau: Kanye 2024. Banyak yang beranggapan kicauan itu sebagai tanda bahwa telah banyak tawaran sokongan untuk West di periode pemilihan selanjutnya.

Dalam upaya kepresidenan pertama ini, West muncul dalam pemungutan suara di 12 negara bagian, melewati batas waktu pengajuan di sebagian besar negara bagian lain. Dia mengumpulkan suara terbanyak di Tennessee dengan angka mencapai 10.188.

Meski tak mencapai akhir perlombaan, capaian ini menunjukkan dinamika luar biasa, mengingat Tennessee adalah wilayah kekuasaan partai pengusung Trump, Republik, dalam banyak pemilu. Ketika West mengumumkan pencalonannya pada bulan Juli, ia telah mengatakan bahwa ia akan meniru Wakanda, kerajaan fiksi dari Black Panther.

Mengakhiri kebrutalan polisi adalah prioritas West. Hal itu ia katakan kepada Forbes dalam sebuah wawancara. "Seperti membersihkan bahan kimia di deodoran kami, di pasta gigi kami," West menganalogikan misi luar biasa sulit.

Kondisi kejiwaan West

Kenapa West menamai partainya dengan "Birthday Party". Menurut West, nama partai itu melambangkan pesta kelahiran kembali warga AS lewat kemenangannya. "Karena saat kita menang, itu pesta ulang tahun semua orang," kata West.

Tapi pencalonan West menjadi subyek banyak kritik. Dikutip BBC, Sabtu, 7 November, dalam rapat umum sekaligus peluncuran kampanye resminya di Charleston, Carolina Selatan, West mengeluarkan beberapa kata kasar yang membingungkan.

Di satu waktu ia mengatakan bahwa abolisionis abad ke-19 Harriet Tubman "tidak pernah benar-benar membebaskan para budak. Dia hanya menyuruh para budak bekerja untuk orang lain. Kulit putih."

West kemudian mulai menangis ketika berbicara tentang aborsi. Ia mengatakan bahwa orang tuanya hampir menggugurkannya. Dan karena itulah ia sempat ingin menggugurkan putrinya.

Pernyataan-pernyataan West lebih banyak ditangkap aneh. Banyak yang khawatir dengan kondisi kejiwaannya.

Tahun lalu, West sempat mengungkap bahwa dirinya menderita bipolar. Istrinya, Kim Kadarshian West juga sempat mengunggah informasi penting di media sosial. Di tengah pencalonan West, Kim Kadarshian meminta "belas kasihan dan empati" untuk West yang "kata-katanya terkadang tidak sesuai dengan niatnya."

Selain itu, unggahan West juga sempat jadi masalah, ketika ia berkicau di Twitter, mengajak pengikutnya untuk menulis

Dan postingan di Twitter oleh West yang mendesak para pengikutnya untuk menulis namanya di surat suara untuk presiden memicu kritik bahwa dia secara efektif menyedot suara dari kandidat yang sah.