JAKARTA - Partai Republik butuh uang banyak untuk membiayai tuntutan hukum Pemilu AS 2020. Setidaknya, 60 juta dolar AS atau sekitar Rp852,9 miliar.
Kini, Partai Republk tengah melakukan penggalangan dana. Tim kampanye Trump telah mengajukan sejumlah gugatan hukum di beberapa negara bagian atas penghitungan suara pemilu.
Di sisi lain, kandidat Partai Demokrat, Joe Biden makin mendekati syarat kemenangan 270 electoral college. "Mereka menginginkan 60 juta dolar," kata seorang donatur untuk Partai Republik yang menerima permohonan dari tim kampanye Trump dan Komite Nasional Partai Republik (RNC).
Dua sumber lain menyebut tim kampanye Trump menginginkan dana sebesar 100 juta dolar AS --sekitar Rp1,4 triliun-- untuk komite penggalangan dana bersama yang dikelola tim kampanye dan RNC. Hal ini semacam tanda bahwa skala tuntutan hukum Trump mungkin akan lebih besar.
Dikutip Reuters, Sabtu, 7 November, ketiga sumber memberikan keterangan tanpa ingin disebut identitasnya karena terkait isu yang sensitif. Tim kampanye Trump dan RNC belum memberi komentar mereka mengenai masalah ini.
Permohonan dana itu muncul selagi tim kampanye Trump dan Biden bersiap untuk beradu kekuatan atas hasil pemilu melalui jalur hukum. Sejak pemungutan suara ditutup pada Selasa, 3 November malam, tim kampanye Trump mulai mengirim surel dan pesan teks berisi tudingan proses pemilu yang licik.
Dalam pesan itu Trump juga menyertakan permohonan sumbangan dana. Trump memulai kampanye dengan keuntungan finansial yang kuat dan harus mengakhirinya dengan perjuangan agar dapat mengimbangi Biden yang mendapat bantuan finansial tinggi dari penggalangan dana.
Seorang penasihat Trump, yang juga tidak ingin dibuka identitasnya bahkan menyebut strategi perkara hukum sejauh ini sebagai suatu kekacauan, berantakan, serta "merugikan bagi Presiden." Penasihat tersebut mengatakan tim kampanye Trump tampak terkejut dengan hasil penghitungan suara.
Penasihat itu juga mengatakan tim kampanye Trump tidak mempunyai persiapan untuk membawanya ke jalur hukum. David Bossie, penasihat senior tim kampanye Trump yang juga aktivis konservatif terkemuka yang memimpin kelompok advokasi Citizens United, dipilih sebagai pemimpin tim gugatan hukum pascapemilu.
BACA JUGA:
Bossie sebelumnya menjadi bagian dari kelompok pendukung Trump yang mengajukan tuntutan hukum di Las Vegas terhadap penghitungan suara di Negara Bagian Nevada. Sementara itu, tim kampanye Biden pada Rabu (4/11) meluncurkan "Biden Fight Fund" (Dana Perlawanan Biden), program penggalangan dana untuk bertarung di jalur hukum dengan Trump, menurut surel yang dikaji oleh Reuters.
"Presiden Trump mengancam akan menempuh jalur hukum untuk menghalangi proses tabulasi suara yang selayaknya," kata Manajer Kampanye Biden, Jen O'Malley Dillon, melalui surel.
Seorang pejabat Partai Republik berkomentar mengenai langkah kandidat presiden dari partainya itu, dengan menyebut bahwa sekarang sudah waktunya Trump untuk move on. "Persaingan ini sudah selesai, dan satu-satunya orang yang tidak menyedari hal itu adalah Donald Trump," kata dia.