Belum Pernah Dialami Mantan Presiden AS, Donald Trump Hadapi Tujuh Dakwaan Federal
Donald Trump. (Instagram/realdonaldtrump)

Bagikan:

JAKARTA - Mantan Presiden Amerika Serikat Donald Trump menghadapi dakwaan terkait dengan tuduhan menyimpan dokumen rahasia secara ilegal dan kejahatan lainnya yang akan diumumkan pekan depan di Pengadilan Federal Miami.

Dakwaan terhadap seorang mantan Presiden AS atas tuduhan federal belum pernah terjadi sebelumnya dalam sejarah Amerika. Ini terjadi ketika Trump juga menjadi calon terdepan nominasi calon presiden dari Partai Republik jelang Pemilu tahun 2024.

Trump menghadapi tujuh dakwaan kriminal terkait perlakuannya terhadap materi sensitif pemerintah yang dibawanya saat meninggalkan Gedung Putih pada Januari 2021, menurut sumber yang mengetahui masalah ini, melansir Reuters 9 Juni.

Diketahui, para penyelidik menyita sekitar 13.000 dokumen dari perkebunan Mar-a-Lago milik Trump di Palm Beach, Florida, hampir setahun yang lalu. Seratus di antaranya ditandai sebagai rahasia, meskipun salah satu pengacara Trump sebelumnya mengatakan, semua dokumen dengan tanda rahasia telah dikembalikan kepada pemerintah.

Trump sebelumnya mengatakan, ia telah mendeklasifikasi dokumen-dokumen tersebut ketika menjabat sebagai presiden. Namun, para pengacaranya menolak untuk menyampaikan argumen tersebut dalam pengajuan di pengadilan.

"I AM AN INNOCENT MAN!", tulis Trump di platform Truth Social pada Hari Kamis, setelah dia mengumumkan bahwa dia telah didakwa.

Sementara itu, Pengacara Trump, Jim Trusty mengatakan kepada CNN, dakwaan tersebut mencakup konspirasi, pernyataan palsu, menghalangi keadilan dan menyimpan dokumen rahasia secara ilegal di bawah Undang-Undang Spionase.

Ia mengatakan, dirinya berharap untuk melihat dokumen dakwaan pada Hari Selasa, ketika Trump akan hadir di pengadilan.

Trump adalah presiden atau mantan presiden pertama yang menghadapi dakwaan kriminal.

Ini adalah kasus kriminal kedua bagi Trump, yang akan diadili di New York pada Bulan Maret tahun depan, dalam sebuah kasus yang berasal dari pembayaran uang tutup mulut kepada seorang bintang porno.

Diketahui, Trump bukanlah satu-satunya pejabat tinggi pemerintah yang mendapat sorotan karena menyimpan dokumen rahasia.

Pengacara Presiden Joe Biden dan mantan Wakil Presiden AS Mike Pence mengatakan, Departemen Kehakiman juga menyelidiki penanganan dokumen-dokumen sensitif yang disimpan kliennya setelah meninggalkan jabatannya.

Dokumen-dokumen Presiden Biden berasal dari masa jabatannya di Senat AS dan sebagai wakil presiden. Sementara, Departemen Kehakiman menutup penyelidikannya terhadap Pence tanpa mengajukan tuntutan apapun pekan lalu.