Tak Ada Banjir Meski Diguyur Hujan Sejak Jumat Kemarin, Wagub Riza Nilai Program Pemprov DKI Berhasil
Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria ditemui usai kegiatan Jakarta Menyambut Kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga (PKK)/Via ANTARA

Bagikan:

JAKARTA - Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria menilai program penanganan banjir di Jakarta cukup berhasil karena sekalipun hujan turun dengan deras pada Jumat, 15 Juli namun tidak terjadi banjir yang signifikan pada hari ini. 

"Hanya ada beberapa genangan, dan berhasil program-program banjir itu cukup berhasil ya," kata Riza saat ditemui di lantai Mezanin Jakarta International Stadium, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Antara, Sabtu, 16 Juli. 

Riza mengatakan program yang dibuat antara lain peninggian tanggul di kawasan pesisir berkolaborasi dengan pemangku kepentingan lainnya, seperti di kawasan Pelabuhan Sunda Kelapa.

Selanjutnya pengerukan lumpur dari dasar kali, dan lain-lain. Untuk diketahui kedatangan Riza di JIS dalam rangka menghadiri acara Jakarta Menyambut kader Pemberdayaan Kesejahteraan Keluarga dan Dasawisma se-DKI Jakarta.

Acara tersebut turut dihadiri Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan beserta isteri Fery Farhati, Wali Kota Jakarta Utara Ali Maulana Hakim beserta isteri, Bupati Kepulauan Seribu Junaedi beserta isteri, Wali Kota Jakarta Timur Muhammad Anwar dan isteri, serta Kepala Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (DPPAPP) Provinsi DKI Jakarta Tuty Kusumawati.

Saat wartawan menanyakan perihal banjir, hanya Riza yang bersedia menjawab, sedangkan Anies menolak menjawab karena sedang diburu waktu. "Nanti dulu, soal acara (PKK dan Dasawisma di JIS) ini saja. Saya sedang ditunggu soalnya," kata Anies.

Banjir di Jakarta sudah mulai surut pada Sabtu petang tadi, dimana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) mencatat banjir tersisa hanya ada di 20 RT yang tersebar di Jakarta Selatan dan Jakarta Barat, sementara Jakarta Timur yang sebelumnya ada 49 RT sudah surut semua.

Sebelumnya, BPBD DKI Jakarta menyebutkan bahwa 92 RT di wilayah Jakarta Selatan, Jakarta Timur dan Jakarta Barat, terendam banjir dikarenakan faktor aktivitas cuaca yang terjadi sejak Jumat.

Pelabuhan Perikanan Samudera Nizam Zahman Muara Baru, Jakarta Utara, yang menjadi langganan rob atau genangan akibat kenaikan permukaan air laut, Sabtu pagi tadi juga terendam hingga 50 cm akibat seharian diguyur hujan lebat.

Hujan dengan intensitas tinggi yang mengguyur wilayah Jawa Barat, Banten, dan DKI Jakarta pada Jumat kemarin pukul 18.00 WIB menyebabkan air Kali Ciliwung meluap dan membanjiri daerah sekitarnya.

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) menyatakan bahwa 18 kecamatan di wilayah Provinsi DKI Jakarta rawan mengalami banjir hingga 18 Juli 2022.

Menurut siaran pers BNPB di Jakarta, Sabtu, kajian InaRisk menunjukkan sepuluh kecamatan di Jakarta Selatan dan Jakarta Timur serta delapan kecamatan di Jakarta Barat berpotensi sedang hingga tinggi mengalami banjir.

Wilayah kecamatan yang tergolong rawan banjir antara lain Kecamatan Cilandak, Kebayoran Lama, Kebayoran Baru, Mampang Prapatan, Jagakarsa, Pasar Minggu, dan Pancoran di Jakarta Selatan; Kecamatan Kramat Jati dan Jatinegara di Jakarta Timur; serta Kecamatan Cengkareng, Kalideres, dan Kembangan di Jakarta Barat.

Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan peringatan dini mengenai potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Selatan dan Jakarta Timur pada 16 dan 17 Juli siang hingga sore serta potensi hujan yang dapat disertai kilat/petir di wilayah Jakarta Barat, Jakarta Selatan, dan Jakarta Timur pada 18 Juli sore hingga malam.

BNPB mengimbau warga di daerah-daerah yang rawan banjir memantau prakiraan cuaca BMKG dan memeriksa risiko bencana di wilayah tempat tinggal melalui InaRISK serta membersihkan saluran air di kawasan pemukiman untuk mengurangi risiko banjir.

Selain itu, BNPB meminta pemerintah daerah menyampaikan peringatan dini banjir kepada warga melalui jaringan komunikasi dan melakukan langkah-langkah evakuasi jika hujan dengan intensitas tinggi turun selama satu jam lebih dan menyebabkan peningkatan debit air.