JAKARTA - Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas meminta program yang disusun Kelompok Bimbingan Ibadah Haji dan Umrah (KBIHU) lebih memperhatikan kondisi kesehatan jemaah haji.
"Temuan kita masih banyak jamaah haji yang memaksakan diri melaksanakan ritual-ritual sunah, umrah sunah termasuk program dari KBIHU. Itu yang menurut kami tidak begitu memperhatikan kondisi jamaah," kata Menag usai rapat evaluasi penyelenggaraan ibadah haji di Jeddah, Sabtu, dikutip Antara.
Menurut Menag ini penting dilakukan dalam rangka bersama-sama menjaga kondisi kesehatan jemaah. Apalagi, setelah menjalani puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina, tidak sedikit jamaah yang mengalami kelelahan.
Menag mengatakan nanti malam akan rapat dengan KBIHU untuk membahas bersama agar dalam mengorganisir jamaah untuk beribadah sunah bisa memperhatikan kondisi jemaah, jangan dipaksakan.
Apalagi, kata Gus Men, panggilan akrabnya, ibadah mubah, seperti jalan-jalan, city tour, dan sejenisnya perlu dibatasi karena melelahkan.
Menag juga berpesan kepada seluruh petugas, agar terus meningkatkan layanan dengan berorientasi pada jamaah. Salah satunya adalah terus berusaha agar jamaah tidak kelelahan dan tetap sehat.
"Kita akan minta kepada seluruh petugas termasuk KBIHU agar pelayanan berorientasi pada kemampuan fisik jamaah," tegasnya.
BACA JUGA:
Berdasarkan data Siskohat Kemenag, sampai hari ini tercatat ada 55 jamaah wafat. Sebanyak 27 jamaah wafat pada fase sebelum Armuzna, pada rentang 4 Juni sampai 7 Juli 2022.
Sebanyak 16 jamaah wafat pada fase Armuzna, 8-12 Juli 2022. Dan 12 jemaah wafat pascaarmuzna, 13 Juli hingga hari ini.
Dalam rapat tersebut hadir delegasi Amirul Hajj, Dubes RI di Saudi Abdul Aziz, Konjen RI di Jeddah Eko Hartono, tim pengawas, stafsus Menag, Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah Hilman Latief beserta jajarannya, serta Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Arab Saudi.