Bagikan:

JAKARTA - Polisi masih terus mencari keberadaan pelaku yang diduga melakukan pencabulan terhadap anak di bawah umur berinisial F di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

Sebagai informasi, pelaku pencabulan itu merupakan sopir taksi berinisial A. Ironisnya, pelaku adalah tetangga dari korban.

Kepala Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (Kanit PPA) Polres Metro Jakarta Selatan, AKP Mariana mengatakan pihaknya tengah memproses penerbitan daftar pencarian orang (DPO) terhadap pelaku.

"(Pelaku) ini lagi masih kita cari. Sekarang lagi proses-proses penerbitan DPO,” kata Mariana saat dihubungi, Sabtu, 16 Juli.

Saat ditanya terkait penerbitan DPO tersebut, Mariana mengaku masih belum mengetahui. Lantaran saat ini masih proses penerbitan.

"Ya insyaallah, cepet ya," sebutnya.

Perihal korban pencabulan, Mariana memastikan bila F telah diberikan pendamingan untuk dilakukan trauma healing. Hal ini dilakukan untuk memulihkan kejiwaan dari korban.

"Saat ini korban masih trauma pastinya, kita sudah rujuk ke psikolognya," tutupnya.

Sebelumnya diberitakan, Seorang supir Taksi, A (50) diduga mencabuli bocah perempuan berusia 7 tahun berinisial FR. Peristiwa kejahatan itu terjadi di rumah kontrakan pelaku di kawasan Kebayoran Lama, Jakarta Selatan.

N (34) selaku ibu korban menjelaskan peristiwa pencabulan itu diduga terjadi pada Selasa, 28 Juni, sekiranya pagi hari.

"Jam 11, jam 10-an lah. Jam 10. Hari itu juga, hari Selasa kemarin. Pelakunya (tetangga sendiri) sopir taksi," kata N saat ditemui di rumahnya, Rabu, 29 Juni.

Sementara itu, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Seto Mulyadi atau biasa disapa Kak Seto mendatangi Polres Metro Jakarta Selatan. Tujuannya meminta pelaku kasus pelecehan seksual terhadap bocah perempuan berusia 7 tahun di Kebayoran Lama, Jakarta Selatan ditangkap. Tak hanya itu, korban juga harus mendapat perlindungan psikologis agar tidak trauma.

"Kami juga menitipkan supaya ini betul-betul bisa dengan segala cara ditangkap, kalau perlu. Ada informasi kami akan sampaikan. Jadi Polres Jaksel sangat serius untuk segera menangkap pelakunya yang memang masih kabur," kata Seto kepada wartawan di Polres Metro Jakarta Selatan, Jumat, 8 Juli.

Selain itu Kak Seto menuturkan akan melihat psikologis dari korban pencabulan sopir taksi yang notabennya tetangganya sendiri.

"Iya (pendampingan), justru dari sini ke tempat korban untuk melihat kondisi psikologisnya," katanya.

Dalam kesempatannya, Kak Seto mendesak kepada Dinas Kesehatan (Dinkes) untuk menurunkan timnya psikologi. Guna menyembuhkan kejiwaan korban pencabulan.