JAKARTA - Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal Dudung Abdurachman meminta kepada 292 prajurit remaja (praja) lulusan Akademi Militer agar menjadi prajurit petarung.
"Saya tekankan kepada mereka, kalian harus jadi petarung, harus seperti jagoan, dan harus jadi pemberani karena tantangan tugas ke depan tidak makin mudah, tetapi makin sulit dan penuh dengan dinamika," kata Jenderal Dudung usai memberikan pengarahan kepada 292 praja lulusan Akmil yang baru dilantik oleh Presiden Joko Widodo, di Mabesad, Jakarta Pusat, Antara, Kamis, 14 Juli.
Dudung berharap para perwira remaja dapat melaksanakan tugas sesuai dengan tugas pokoknya.
"Di depan sana nanti terbuka lapangan yang harus mereka arungi karena makin ke depan perjalanan-perjalanan dinamika kehidupan ini begitu kompleks. Oleh karena itu, jangan takut di dalam menghadapi risiko, jangan gentar terhadap situasi apa pun karena sebagai ksatria-ksatria muda prajurit harus tegar dalam menghadapi cobaan," tegas Dudung.
Dalam pengarahannya, mantan Pangkostrad ini meminta perwira remaja harus berpikir dan bertindak sebagai seorang perwira. "Seperti amanat presiden, jadilah kalian sebagai kesatria-kesatria muda yang berani dan tangguh di dalam menghadapi perubahan zaman yang selalu berubah," kata Dudung.
Menurut dia, setelah menjadi seorang perwira, terbentang luas harapan dan cita-cita.
"Tentunya tidak mudah cita-cita itu akan kalian raih seperti melihat perwira tinggi yang hadir di depan kalian semua, tentunya melalui proses dan tidak semudah membalikkan telapak tangan," katanya.
Dudung melanjutkan, "Hidup ini tidak seindah apa yang kita impikan. Akan tetapi, juga tidak sepahit apa yang kita khawatirkan. Yang kita impikan kalian ingin menjadi jenderal juga belum tentu menjadi kenyataan. Akan tetapi, yang kalian khawatirkan juga nyatanya belum terjadi. Oleh karena itu, syukuri dan lakukan kalau kalian hatinya baik, pikirannya baik, maka pasti kembalinya juga akan baik.".
Dalam kesempatan itu, Dudung mengingatkan agar perwira remaja tidak melakukan kesalahan-kesalahan yang dapat merusak citra TNI, khususnya TNI AD.
"Tidak jarang perwira perwira muda, letnan dua, letnan satu tergelincir bukan karena sandungan batu yang besar, melainkan karena kerikil-kerikil kecil. Banyak masalah, terutama masalah harta, tahta bahkan wanita," katanya.
Sebagai seorang perwira muda yang ada di batalion, kata Dudung, tidak menutup kemungkinan, baik di luar maupun di dalam, ada yang mencoba mengganggu mereka.
"Jangan-jangan merasa paling cakap sendiri, merasa paling segalanya. Karena justru dengan hal sepele, kalian akan terjebak," tegas Dudung.
Meski demikian, mantan Pangdam Jaya ini mengingatkan agar prajurit tidak takut menghadapi segala risiko.
BACA JUGA:
"Jangan takut kalian menghadapi risiko. Akan tetapi, kalau hati nurani kita kuat, apa pun yang kita hadapi kira harus berani, termasuk menghadapi risiko. Jika langit mendung, bukan berarti tidak ada awan, tidak ada matahari. Jika kalian sedang kalap, bukan berarti tidak punya harapan. Awan pun akan bergeser dan mentari akan bersinar," tutur Dudung Abdurachman.