Bagikan:

MALUKU - Satuan Pelaksana (Satlak) Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Tanimbar (KKT) mengatakan belasan rumah warga di Desa Ilngei rusak akibat abrasi dan gelombang tinggi disertai angin kencang yang melanda belakangan terakhir.

"Kejadian bencana alam itu pada 16 Juni 2022, dan awalnya hanya ada tiga rumah penduduk yang terdampak," kata Kepala Satlak Penanggulangan Bencana Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, Bruno Layan, dikutip Antara, Kamis 14 Juli.

Dia mengatakan kondisi cuaca ekstrem tidak mengalami perubahan selama beberapa hari. Setelah sepekan lebih, rumah yang terdampak abrasi dan gelombang tinggi menjadi bertambah sebanyak 13 unit.

Menurut dia, abrasi dan gelombang tinggi juga menyebabkan talud penahan pantai yang dibangun Dinas Pekerjaan Umum mengalami kerusakan berat, sehingga air laut masuk ke pemukiman penduduk dan merendam belasan rumah warga Ilngei.

"Untuk kebutuhan warga yang mendesak tentunya sudah ada koordinasi dengan dinas terkait, seperti Dinas sosial dan kesehatan," ujarnya.

Ia mengatakan ada juga bantuan dari warga sekitar Saumlaki maupun dharma wanita kabupaten setempat.

Dia menambahkan Dinas Bina Marga dan BPBD juga telah melakukan peninjauan, survei serta verifikasi sesuai kebutuhan untuk proses lebih lanjut.