MALUKU - Sejumlah rumah warga di Kabupaten Kepulauan Tanimbar mengalami kerusakan diduga akibat gempa magnitudo (M) 7,5 yang menggoyang Maluku pada Selasa 10 Januari dini hari.
Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) melaporkan data sementara hingga pukul 08.13 WIB, Selasa 10 Januari, sebanyak 15 unit rumah di Kepulauan Tanimbar Maluku rusak.
"Dengan rincian satu rumah rusak berat, tiga rusak sedang dan sisanya masih dilakukan penilaian tingkat kerusakan," ujar Pelaksana tugas Kepala Pusat Data, Informasi dan Komunikasi Kebencanaan BNPB, Abdul Muhari dalam keterangannya, Selasa 10 Januari, disitat Antara.
Selain rumah, fasilitas pendidikan SMP Kristen Saumlaki dan SMA Negeri 1 Saumlaki di Tanimbar Selatan juga mengalami kerusakan.
Sedangkan dampak korban, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Tanibar menyebutkan, satu orang warga mengalami luka-luka.
Berdasarkan informasi BPBD Tanimbar, guncangan gempa dirasakan kuat oleh warga sekitar tiga hingga lima detik. Terjadi kepanikan saat gempa berlangsung, sehingga warga keluar rumah.
Usai gempa, BPBD Kabupaten Kepulauan Tanimbar melakukan koordinasi dengan aparat desa dan kecamatan. Selain itu, petugas mengimbau warganya untuk tetap waspada.
"Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) BNPB terus memantau dan melakukan koordinasi dengan BPBD yang terdampak gempa," kaya Abdul.
BACA JUGA:
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) merilis gempa M 7,5 berada pada 136 km barat laut Kepulauan Tanimbar atau yang sebelumnya bernama Maluku Tenggara Barat dengan kedalaman 130 km.
Berselang sekitar 20 menit, gempa susulan terjadi dengan magnitudo 5,5, tepatnya pukul 01.10 WIB atau 03.10 waktu setempat. Pusat gempa berada di 197 km barat laut Kepulauan Tanimbar dengan kedalaman 128 km.
Akibat gempa tersebut, BMKG sempat mengeluarkan peringatan dini tsunami untuk Provinsi Maluku dan Sulawesi Tenggara. Pusat gempa berada di laut dan tidak berpotensi tsunami.
Dilihat dari intensitas kekuatan gempa yang diukur dengan skala Modified Mercalli Intensity (MMI), wilayah Saumlaki V MMI, Dobo dan Tiakur IV MMI, Sorong, Kaimana, Alor, Waingapu, Waijelu, dan Lembata III – IV MMI, Merauke, Nabire, Tanah Merah, Wamena, Bakunase, Kolhua, Rote, Sabu, Ende, Amarasi Selatan, da Kota Kupang II – III MMI, Ambon dan Piru, II MMI.
BNPB mengimbau pemerintah daerah dan warga untuk tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Sebelum kembali ke dalam rumah, warga diminta untuk memastikan kondisi struktur bangunan setelah gempa.
"Tetap waspada terhadap potensi gempa susulan. Dampak korban jiwa dapat dipicu bukan karena fenomena gempa tetapi reruntuhan bangunan yang tidak tahan gempa," ujar Abdul.
Selain itu, warga diminta untuk tidak mudah terpancing oleh berita palsu atau hoaks yang biasanya tersebar melalui media sosial. Pastikan informasi terkini setelah gempa dari BMKG, BNPB atau pun BPBD setempat.