Bagikan:

JAKARTA - BNPB melaporkan penduduk Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, ada yang memilih untuk mengungsi karena kemunculan tanah usai gempa magnitudo 7,5.

Pelaksana tugas Kepala Pusat Data dan Informasi Kebencanaan BNPB Abdul Muhari mengatakan sebenarnya secara teknis usai gempa, tidak ada pengungsian.

Namun fenomena tanah muncul di seputaran Kepulauan Tanimbar, membuat warga menjadi resah.

“Di Tanimbar itu ada tanah muncul, baik di sekitar daerah pesisir dan itu cukup luas. Sehingga ini membuat penduduk cukup resah sehingga memilih untuk mengungsi dulu sementara waktu sampai ada penjelasan dari pemerintah daerah, untuk menunjukkan bahwa apakah ini aman atau tidak,” kata Abdul dilansir ANTARA, Selasa, 10 Januari.

Abdul mengatakan BNPB masih memastikan fenomena tanah yang muncul setelah terjadinya gempa di Selasa dini hari tersebut.

Sementara itu dari BPBD Tanimbar dan Maluku Barat Daya sudah mendorong pasokan logistik dasar kepada masyarakat terdampak gempa.

BNPB melaporkan 92 rumah warga Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Maluku, mengalami kerusakan pascagempa magnitudo 7,5 pada Selasa dini hari.

Hingga kini belum ada laporan korban jiwa maupun jumlah warga yang mengungsi pascagempa. BPBD setempat masih melakukan pendataan di lokasi terdampak.

Sementara itu, 1 warga di Dusun Romnus, Kecamatan Wuarlabobar, Kecamatan Tanimbar Selatan, mengalami luka-luka.