Kinerja Prabowo Dapat Nilai Baik, Pengamat: Bikin PD Nyapres Tapi Belum Tentu Dipilih Rakyat
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto (Foto: Antara)

Bagikan:

JAKARTA - Sejumlah lembaga survei sepakat menyebut Menteri Pertahanan (Menhan) Prabowo punya kinerja yang baik di dalam Kabinet Indonesia Maju. Tentunya hal ini akan mendongkrak kepercayaan diri Ketua Umum Partai Gerindra untuk maju kembali di Pilpres 2024 mendatang.

"Bisa saja survei-survei tersebut menjadi pertimbangan Prabowo makin pede untuk maju di Pilpres 2024," kata Direktur Indonesia Political Review (IPR) Ujang Komarudin saat dihubungi VOI, Jumat, 6 November.

Hanya saja, kata dia, modal percaya diri saja belum cukup. Karena Prabowo tetap harus didukung masyarakat untuk maju dalam kontestasi tersebut. Sebab, meski mantan Danjen Kopassus itu berkinerja baik, masyarakat belum tentu juga akan memilih dia.

Sehingga, daripada memikirkan Pilpres 2024, Ujang mengingatkan Prabowo untuk tetap konsisten dengan pekerjaannya sebagai Menteri Pertahanan. 

"Kinerja hari ini memuaskan, besok atau tahun depan kan belum tentu," ungkapnya.

"Jadi harus konsisten juga kerjanya. Agar tetap mendapat nilai positif di mata publik," imbuhnya.

Senada dengan Ujang, Direktur Indonesia Political Opinion (IPO) Dedi Kurnia Syah juga punya pandangan yang sama terkait kans Prabowo di Pilpres 2024. Menurutnya, meski Menteri Pertahanan itu dinilai memiliki kinerja yang baik namun belum tentu juga akan berhasil menjadi orang nomor satu di Indonesia.

Apalagi, dalam survei yang mereka rilis beberapa waktu lalu, Elektabilitas Prabowo cenderung menurun dibandingkan beberapa waktu lalu.

"IPO dalam survei periode 12-23 Oktober 2020 juga menempatkan Prabowo sebagai menteri yang dianggap berkinerja baik, tetapi dalam skema elektabilitas Pilpres tren Prabowi terus menurun, bahkan bukan lagi teratas," kata Dedi.

Diketahui, dalam survei tersebut, IPO memang menyebut nama Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menguat di bursa calon presiden 2024. Menurut Survei IPO, 17,9 persen responden akan memilih Ganjar jika diadakan pemilihan presiden. 

Sedangkan nama Menteri Pertahanan Prabowo Subianto berada di posisi kedua dengan 16,4 persen dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan 15,3 persen.

Kembali ke Dedi, lembaganya itu juga sebelumnya telah melakukan yang isinya menguji optimisme publik soal kemenangan Prabowo di Pilpres 2024. Hasilnya, para responden rata-rata menjawab Prabowo akan kembali kalah dalam pemilihan tersebut.

Sehingga, dia menegaskan, masalah kinerja dan peluang Ketua Dewan Pembina Partai Gerindra ini di Pilpres 2024 adalah hal yang sebenarnya tidak begitu berkolerasi. "Terutama untuk Prabowo yang telah berulang alami kekalahan," ungkapnya.

"Jadi ada perbedaan persepsi publik terkait kinerja dan peluang Pilpres," imbuh dia.

Sebelumnya, Lembaga Survei Indo Barometer merilis hasil jajak pendapat terkait penilaian kinerja para menteri dalam setahun kabinet Indonesia Maju.

Survei ini dilaksanakan pada periode 10 hingga 17 Oktober 2020 di 34 provinsi. Teknik pengumpulan data berupa wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. 

Adapun metode survei yang digunakan adalah multistage random sampling kepada 1200 responden. Margin of error sebesar 2,83 persen dengan tingkat kepercayaan 95 persen. 

"Hasilnya, menteri yang dinilai publik mempunyai kinerja bagus paling banyak mengungkapkan nama Prabowo Subianto, disusul oleh Nadiem Makarim, Sri Mulyani Indrawati, Erick Thohir, dan Mahfud MD," kata Direktur Eksekutif Indo Barometer, Mohammad Qodari dalam keterangannya, Kamis, 5 November.

Dari 1200 responden, sebanyak 29,3 persen menyatakan Prabowo punya kinerja terbaik, 16,3 persen memilih Nadiem sebagai menteri terbaik, 15,2 persen memilih Sri Mulyani, 12 persen memilih Erick Thohir.

Dari responden yang memilih Prabowo sebagai menteri dengan kinerja terbaik, alasan terbesarnya adalah karena dianggap mempunyai jiwa kepemimpinan yang baik dengan proporsi 22,5 persen.