Mulut Berdarah Sembari Pegang Giginya yang Copot, Nicho Silalahi: Aku Jadi Korban Pemukulan Polisi
Aktivis Nicho Silalahi mengaku menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian. (Tangkapan layar unggahan Nicho)

Bagikan:

JAKARTA - Aktivis Nicho Silalahi mengaku menjadi korban tindakan represif aparat kepolisian yang mengamankan aksi demonstrasi di Sumatera Utara (Sumut).

Hal itu dikatakan Nicho dalam unggahan video di media sosialnya. Sembari menenteng giginya yang tanggal, dari mulutnya yang berlumuran darah Nicho bilang telah menjadi korban pemukulan aparat.

"Hari ini aparat kepolisian sudah mengkhianati rakyat. Memukuli rakyat, dan menyiksa rakyat. Aku Nicho Silalahi telah menjadi korban, dan mereka [aparat kepolisian] memukuli," kata Nicho dalam unggahannya di Twitter, @Nicho_Silalahi, Rabu 13 Juli.

Nicho mengatakan akan melaporkan kejadian yang dialaminya ini segera mungkin. Dia akan mendatangi markas Divisi Profesi dan Pengamanan (Propam) Polri terdekat.

"Aku dipukuli di depan restoran oleh aparat kepolisian, dan aku akan membawa dan melaporkan ini ke Propam. Hari ini rakyat tidak lagi dilindungi kepolisian," ujarnya.

Dalam unggahan yang berbeda sebelumnya, Nicho memperlihatkan foto aksi massa di pinggir jalan raya. Massa itu ada yang membawa poster bertuliskan "Negara Harus Melindungi Putusan PTUN yang Telah Incraht".

"Saatnya Rakyat Melawan Untuk Mempertahankan Putusan PTUN Yang Telah Incraht. Alas hak kita Sertifikat BPN No 481 dan No 482, Ayo seluruh pejuang Rakyat Yang ada Di Sumut Segera Merapat dan Kita Pertahankan Markas Kita," tulis Nicho.

Belum diketahui terkait apa dan detail lokasi demonstrasi yang diikuti Nicho Silalahi. VOI yang mencoba mengkonfirmasi lewat sambungan telepon dan pesan singkat belum mendapat respons dari yang bersangkutan.