Bagikan:

JAKARTA - Sistem roket canggih HIMARS buatan AS yang digunakan pasukan Ukraina, sudah bikin waswas Rusia. Kecanggihan HIMARS mampu menghancurkan posisi militer Rusia.

Tokoh-tokoh pro-Kremlin telah menyatakan keprihatinan --yang jarang terjadi-- dengan kehadiran HIMARS. Ukraina memungkinkan melakukan serangkaian serangan yang berhasil terhadap sasaran-sasaran Rusia jauh di belakang garis depan.

Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi M142 (HIMARS), yang mulai dikirim Amerika Serikat ke Ukraina bulan lalu, tampaknya paling efektif dalam merusak posisi militer Rusia.

Rusia telah menderita “kerugian besar baik dari segi personel maupun peralatan” dalam waktu kurang dari seminggu, menurut Igor Girkin, mantan komandan pasukan separatis di Ukraina timur, seperti dikutip dari The Moscow Times, Senin 11 Juli.

“Sistem pertahanan udara Rusia… ternyata tidak efektif melawan serangan besar-besaran oleh rudal HIMARS,” tulis Girkin, yang juga menggunakan alias Strelkov, di aplikasi perpesanan Telegram.

HIMARS dapat mencapai target hingga 70 kilometer jauhnya, yang berarti pasukan Ukraina dapat mengerahkan peluncur roket ringan berteknologi tinggi di luar jangkauan sebagian besar artileri Rusia.

Laporan dari pihak berwenang di wilayah Ukraina yang diduduki separatis dan Rusia juga menunjukkan bahwa serangan menjadi lebih sering dan lebih mematikan.

Para pejabat di Republik Rakyat Donetsk yang memproklamirkan diri mengatakan Senin bahwa setidaknya tiga orang tewas dan puluhan lainnya cedera di desa Stepano-Krinka menyusul serangan HIMARS Ukraina.

Pasukan Ukraina juga menggunakan HIMARS untuk menyerang kota Alchevsk dan desa Irmino selama akhir pekan, menurut pihak berwenang separatis.