SALATIGA – Siswi SMP usia 14 tahun korban dukun cabul TAW di Salatiga mendapat perhatian dari Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Jawa Tengah. Samsul Ridwan, selaku ketua Lembaga tersebut mengatakan bahwa pihaknya akan mengawal kasus tersebut hingga ke meja hijau.
"LPAI akan terus mengawal kasus ini, apalagi kemungkinan masih banyak korban lain yang belum melapor," kata Ridwan melalui keterangan tertulis, Senin 11 Juli.
LPAI, lanjut Ridwan, telah menyiapkan enam pengacara Sahabat Anak untuk melakukan pendampingan terkait kasus ini.
"Sementara untuk kepentingan korban, jika dibutuhkan oleh pihak kepolisian, LPAI Jawa Tengah juga menyiapkan psikolog dan pekerja sosial Sahabat Anak. Kami juga meminta masyarakat untuk proaktif melapor jika menemukan kasus kekerasan dan pelanggaran hak anak," kata Samsul.
BACA JUGA:
Menurut Ridwan, kasus ini menjadi pelajaran bahwa setiap anak harus tetap dalam pengawasan, meskipun untuk kepentingan berobat yang membutuhkan penanganan serius.
“Orang tua harus mendampingi dan melihat untuk mengetahui kondisi anak di dalam kamar saat menerima pengobatan,” pungkasnya
Saat ini pelaku diamankan di Mapolres Salatiga dan dijerat dengan Pasal 76 D Jo 81 ayat 2 dan atau Pasal 76 E jo pasal 82 UU Rai No 17 Tahun 2016 tentang penetapan PP Pengganti UU RI No 1 Tahun 2016 tentang Perubahan kedua atas UU RI No 23 Tahun 2022 tentang Perlindungan Anak menjadi Undang-Undang dengan Hukuman paling lama 15 tahun dan denda paling banyak 5 milyar rupiah.