Siapapun Pemenangnya, Pemilu Pacu Kebijakan Progresif soal Ganja dan <i>Magic Mushroom</i> di AS
Ilustrasi (Raga Granada/VOI)

Bagikan:

JAKARTA - Proses penghitungan suara Pemilu Amerika Serikat (AS) masih berlangsung. Di tengah ketidakpastian, yang jelas Pemilu AS telah melanggengkan beberapa kebijakan progresif, seperti kenaikan gaji pekerja, legalisasi ganja, hingga taman kanak-kanak (TK) gratis untuk semua warga AS.

Kebijakan progresif yang terbangun selama kontestasi akan berdampak pasca-pemilu. Dilansir Huffpost, disamping kekecewaan kaum migran yang tak bisa memberikan suara pada kandidat, Pemilu AS di satu sisi justru memberi keuntungan lebih untuk kaum pekerja lewat berbagai kebijakan baru.

Secara keseluruhan, kebijakan progresif baru ini dapat membantu mengurangi diskriminasi ras atau gender di seluruh AS. Maka dari itu, warga AS dapat bersorak gembira karena apa yang mereka inginkan sejak lama akhirnya dapat terwujud berkat kontestasi pemilu.

"Dari perawatan kesehatan hingga upah minimum keluarga yang dibayar dan cuti medis, orang Amerika memilih kemajuan ketika diberi kesempatan untuk memiliki suara langsung tentang masalah ini di kotak suara," kata Direktur Eksekutif The Fairness Project, Jonathan Schleifer.

Kenaikan gaji

Sementara warga Florida sibuk memilih Donald Trump untuk menjadi orang nomor satu di AS kali kedua, nyatanya mereka pun turut serta dalam meloloskan aturan upah minimum 15 dolar per jam atau setara Rp215 ribu. Itulah tanda bahwa pemilu benar-benar menjadi suatu ajang pesta demokrasi.

Apalagi, perihal menaikkan upah minimum adalah kebijakan yang ditunggu-tunggu oleh semua pekerja kasar pada umumnya. Berdasarkan naiknya upah, empunya kebijakan mengharapkan dapat mengurangi ketimpangan rasial secara struktural.

Ambil contoh, saat kebijakan kenaikan upah minimum pada tahun 1966. Kebijakan menaikkan upah kala itu menjadi ampuh karena dapat menyusutkan kesenjangan gaji antara pekerja kulit hitam dan kulit putih.

Legalisasi ganja

Berkah pemilu AS lainnya ialah dekriminalisasi narkoba. Sebab, pada saat pemilu berlangsung, empat negara bagian, yakni Arizona, Montana, New Jersey, dan South Dakota melegalkan ganja untuk kebutuhan rekreasi. Sedangkan, Negara Bagian Mississippi baru saja mengizinkan penggunaan ganja medis.

Bahkanm di Oregon, empunya kebijakan mendekriminalisasi kepemilikan semua obat-obatan. Hal itu membuat Oregon menjadi negara bagian pertama yang melakukan langkah berani. “Langkah tersebut menjadi perkembangan baru bangsa AS yang paling signifikan dalam mengakhiri peran 50 tahun melawan narkoba yang diluncurkan oleh Presiden Richard Nixon,” tulis Paul Blumenthal untuk HuffPost.

Tak hanya itu, para pemilih di sana juga ikut mengesahkan Undang-Undang (UU) yang secara khusus melegalkan psilocybin, alias jamur ajaib. Alhasil, UU tersebutlah yang memungkinkan penggunaan jamur ajaib dapat menikmatinya, dengan catatan berada di bawah pengawasan terapis.

Langkah yang diambil Oregon tampaknya cukup berani. Sebelumnya, UU narkoba di AS sering kali menjerat kaum minoritas. Ambil contoh, orang kulit hitam yang lazim ditangkap karena masalah membawa ganja. Penangkapan terhadap kulit hitam bahkan empat kali lebih sering dibanding mereka yang berkulit putih.

Sederet keuntungan lain

Para pemilih di Negara Bagian Colorado patut lega walaupun mereka belum mengetahui siapa kandidat yang menjadi jawara dalam pilpres AS. Setidaknya, mereka telah mendapatkan kepastian akan keuntungan lainnya pasca-pemilu, termasuk disahkannya aturan cuti keluarga yang dibayar.

Kebijakan cuti berbayar nantinya berlaku kepada para orang tua baru, mereka yang berurusan dengan masalah medis, atau mereka yang merawat anggota keluarga yang sakit parah. Setali dengan itu, aturan itu kemudian membuat Colorado menjadi negara bagian ke Sembilan yang telah membayar cuti keluarga.

Kebijakan cuti berbayar itu langsung disambut dengan gembira. Apalagi saat ini warga AS umumnya menghadapi pandemi COVID-19 yang membuat tiap orang memerlukan cuti. Entah itu untuk merawat orang tuanya, atau merawat anak-anaknya di rumah.

“Jumlah pemilih yang belum pernah terjadi sebelumnya telah meningkatkan suara yang telah lama ditinggalkan dari keputusan atas hidup mereka termasuk wanita kulit berwarna dan wanita transgender, sambil memajukan langkah-langkah penting untuk keadilan ekonomi,” ucap CEO dari Pusat Hukum Wanita Nasional, Fatima Goss Graves.

Terakhir, empunya kebijakan telah menyetujui pajak nikotin untuk mendanai TK yang ada di seluruh negara bagian Colorado pada tahun 2023. Tak hanya Colorado, di Oregon pun sama halnya. Malah, otoritas Oregon telah menghadirkan slogan TK untuk semua dan telah menaikkan gaji seluruh guru PAUD yang ada.