JAKARTA - Pemerintah Kelantan di Malaysia bakal melakukan penyelidikan terkait hasil penelitian yang diungkapkan dalam parlemen Malaysia menunjukkan banyak pelajar SMA di wilayahnya mengonsumsi vape rasa 'magic mushroom' atau jamur ajaib.
Wakil Ketua Menteri Kelantan, Mohamed Fadzli Hassan mengatakan, pihaknya akan menggandeng Departemen Pendidikan Malaysia untuk menindaklanjuti hasil penelitian tersebut.
“Saya pribadi akan menyelidiki masalah ini karena saya baru mengetahuinya, dan kami akan berdiskusi dengan otoritas terkait,” katanya kepada wartawan di Konferensi Internasional ‘Kelantan Membangun Bersama Islam’ 2024, Rabu 10 Juli, dikutip dari The Sun Daily.
Hasil penelitian itu dibeberkan Menteri Dalam Negeri Datuk Seri Saifuddin Nasution Ismail di Parlemen Malaysia kemarin.
Saifuddin mengutip hasil penelitian Rumah Sakit (RS) Universiti Sains Malaysia yang melibatkan 152 pelajar di Kelantan.
Berdasarkan hasil penelitian, 65 persen pelajar dari total yang terlibat mengonsumsi vape bercampur dengan zat 'magic mushroom'.
Saifuddin mengklaim vape rasa 'magic mushroom' lebih berbahaya dari narkoba jenis sabu.