JAKARTA - Jelang kunjungan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pekan depan, Israel meminta Arab Saudi untuk menerima penerbangan langsung dari Tel Aviv untuk Muslim yang ingin ke Mekkah, kata Menteri Kerja Sama Regional Israel Esawi Freij.
Pejabat Israel juga telah meminta izin yang diperluas untuk maskapai mereka untuk terbang di atas wilayah Arab Saudi ke tujuan Asia.
Arab Saudi diketahui tidak mengakui Israel dan tidak mengatakan apa pun, tentang kemungkinan perkembangan bilateral selama kunjungan Presiden Joe Biden. Sementara, Israel juga menghindar dari menarik hubungan semacam itu.
Tetapi, Menteri Esawi Freij mengatakan, Israel telah bekerja untuk membawa apa yang dia anggap "di bawah kontra" kontak antara negara-negara, sebagian besar didasarkan pada kepentingan komersial dan kekhawatiran bersama tentang Iran, lebih terbuka.
"Saya ingin melihat hari ketika saya dapat berangkat dari Ben-Gurion (bandara dekat Tel Aviv) ke Jeddah untuk memenuhi kewajiban agama saya, haji ke Mekah," tukas Freij, seorang bagian dari minoritas Muslim Israel yang berjumlah 18 persen dari jumlah seluruh penduduk negara itu, melansir The National News 7 Juli.
BACA JUGA:
"Saya membicarakan masalah ini dengan Arab Saudi dan saya sangat berharap hari itu akan datang," katanya kepada Radio Angkatan Darat Israel, tanpa menjelaskan di mana atau kapan diskusi semacam itu terjadi.
Arab Saudi telah lama menerima peziarah Muslim dari Israel, tetapi mereka harus melakukan perjalanan melalui negara ketiga. Itu berakhir dengan biaya sekitar 11.500 dolar AS untuk tinggal selama seminggu, kata Freij. Jemaah dari negara-negara Arab tetangga membayar sekitar setengahnya.