Bagikan:

JAKARTA - Israel mengatakan pada Hari Minggu mereka dapat menghentikan penerbangan maskapai negera itu ke Dubai dalam beberapa hari ke depan, karena perselisihan mengenai pengaturan keamanan, tetapi sedang mempertimbangkan untuk mengalihkan mereka ke Abu Dhabi sebagai gantinya.

Seorang pejabat Israel mengatakan pengaturan keamanan saat ini untuk tiga maskapai penerbangan Israel yang terbang ke Bandara Internasional Dubai: El Al, Israir dan Arkia, akan berakhir pada hari Selasa, meninggalkan negosiator 48 jam untuk menemukan solusi.

Penerbangan langsung dari Israel ke Uni Emirat Arab dimulai setelah hubungan formal kedua negara pada 2020. Ratusan ribu orang Israel telah mengunjungi negara Teluk itu.

Maskapai penerbangan Israel berada di bawah otoritas layanan keamanan Shin Bet Israel, yang mengatakan telah mengalami perbedaan dengan rekan-rekan Dubai yang dapat menghentikan penerbangan, tetapi tidak merinci apa perbedaan itu.

"Jika penerbangan maskapai Israel di jalur ini memang dihentikan, kemungkinan transfer penerbangan Israel ke Abu Dhabi sedang diteliti," kata Shin Bet dalam sebuah pernyataan, mengutip Reuters 6 Februari.

Kantor media pemerintah Dubai tidak segera menanggapi permintaan komentar melalui email terkait hal ini.

Sementara itu, maskapai penerbangan negara Emirati, flydubai, kemungkinan besar akan diuntungkan jika maskapai Israel berhenti terbang ke Dubai, karena mengoperasikan penerbangan langsung ke Tel Aviv.

Terpisah, juru bicara El Al dan Israir mengatakan penerbangan mereka ke Dubai sesuai jadwal, untuk saat ini. Ada pun pihak Arkia tidak segera berkomentar mengenai hal ini.