JAKARTA - Lembaga amal Aksi Cepat Tanggap (ACT) tak banyak berkomentar soal temuan Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengenai adanya aliran dana yang mengarah ke kelompok teroris Al-Qaeda.
Presiden ACT Ibnu Khajar hanya mengatakan tak ingin menjawab dan berpolemik perihal tersebut. "Saya tidak ingin menjawab dulu di sini," ujar Ibnu kepada wartawan, Rabu, 6 Juli.
Selain itu, Ibnu juga menyebut membutuhkan waktu untuk merenung. Kemudian, barulah melihat rekening atau aliran dana yang dimaksud PPATK mengarah ke kelompok teroris tersebut.
"Kami perlu waktu untuk melihat siapa kira-kira yang dimaksudkan, apa kita belum paham sama sekali, daripada saya salah menjelaskan, saya juga belum detail, biarkan kami sebentar untuk merenung, melihat kembali," kata Ibnu.
Pada kesempatan sebelumnya, PPATK menyebut ada aliran dana dari Aksi Cepat Tanggap (ACT) yang mengarah ke kelompok teroris. Sebab, ditemukan transaksi kepada seseorang yang terafiliasi dengan jaringan teroris Al-Qaeda.
"Berdasarkan hasil kajian dari data base yang PPTK miliki ada yang terkait dengan pihak yang, ini masih diduga yang bersangkutan (penerima, red) pernah ditangkap menjadi satu dari 19 orang yang ditangkap kepolisian Turki karena terkait dengan Al-Qaeda," ujar Kepala PPATK Ivan Yustiavandana
Namun, Ivan tak merinci mengenai waktu terjadinya transaksi itu. Termasuk, sosok yang melakukan transaksi tersebut.
BACA JUGA:
Alasannya, PPATK masih melakukan pendalaman keterkaitan ACT dengan kelompok Al-Qaeda.
"Ini masih kajian lebih lanjut, ini memang ditujukan aktivitas lain atau kebetulan," ungkapnya.