Raih Pendapatan Rp20,59 Triliun, Indosat Masih Rugi Rp457,5 Miliar karena Beban Karyawan
Gedung Indosat di Jakarta. (Foto: Indosat)

Bagikan:

JAKARTA - Perusahaan provider telekomunikasi PT Indosat Tbk mencetak pendapatan sebesar Rp20,59 triliun sepanjang periode sembilan bulan pertama atau kuartal III 2020. Pendapatan emiten bersandi saham ISAT ini tumbuh 3,1 persen dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh pada periode yang sama tahun sebelumnya, yakni Rp18,89 triliun.

Dikutip dari keterbukaan informasi Indosat di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 3 November, kontributor terbesar pendapatan Indosat masih berasal dari lini bisnis seluler yakni sebesar Rp17,03 triliun. Pendapatan lini ini meningkat 12,9 persen year on year (yoy) disebabkan peningkatan pendapatan data.

Diikuti oleh lini bisnis multimedia, internet, & data (MIDI) sebesar Rp3,16 triliun, turun 2,5 persen yoy karena penurunan pendapatan dari layanan internet dan jasa IT. Kemudian lini telekomunikasi tetap sebesar Rp395,5 miliar, di mana angka itu anjlok 24 persen karena penurunan traffic incoming.

Di sisi lain, pos beban-beban Indosat juga turut meningkat sebesar 7,2 persen, dari semula Rp17,33 triliun menjadi Rp18,83 triliun. Salah satu yang paling besar adalah kenaikan beban karyawan yang naik 52,9 persen yoy karena ada dampak penyesuaian organisasi.

Seperti diketahui, beberapa waktu lalu Indosat mengalokasikan Rp663 miliar sebagai paket kompensasi, ditambah bonus Rp 18,3 miliar kepada 667 karyawan yang terdampak reorganisasi bisnis perusahaan dan terkena pemutusan hubungan kerja (PHK).

Maka dari itu, Indosat belum berhasil membalikkan kerugian yang dialami. Di sepanjang sembilan bulan ini, Indosat masih mencetak rugi periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik enititas induk sebesar Rp457,5 miliar, lebih besar dibanding rugi tahun lalu yang di angka Rp284,6 miliar.

President Director & CEO Indosat Ooredoo, Ahmad Abdulaziz A. A. Al-Neama, mengatakan, di tengah persaingan ketat dan tantangan pandemi COVID-19, pihaknya ingin terus menjaga momentum pertumbuhan dan terus berada pada jalur yang tepat mewujudkan strategi turnaround.

"Kami terus berkomitmen untuk menghadirkan layanan telekomunikasi terbaik bagi masyarakat Indonesia. Di masa ini, kami tetap menempatkan kesehatan dan keselamatan karyawan sebagai prioritas utama dan melakukan kebijakan yang diperlukan untuk mendukung mereka," ujar Ahmad Abdulaziz dalam keterangan tertulis yang diterima VOI.

Sebagai informasi, pelanggan seluler Indosat telah mencapai 60,4 juta pada akhir September 2020. Angka itu meningkat 2,8 persen dibanding tahun sebelumnya, dengan rata-rata pendapatan bulanan per pelanggan (ARPU) sebesar Rp31,7 ribu dari sebelumnya Rp27,8 ribu, serta trafik data yang tumbuh sebesar 54,7 persen dibanding tahun sebelumnya.