Pendapatan Plaza Indonesia yang Dipimpin Mertua Syahrini Ini Ambles 37 Persen di 2020
Ilustrasi. (Foto: Dok. Plaza Indonesia)

Bagikan:

JAKARTA - Pandemi COVID-19 memang menjadi momok menakutkan bagi bisnis pusat perbelanjaan di Tanah Air. Salah satu yang terhantam adalah pengelola Plaza Indonesia, PT Plaza Indonesia Realty Tbk, di mana perusahaan bersandi saham PLIN ini mencatatkan kerugian besar dan memangkas ratusan karyawan di tahun 2020 lalu.

Dikutip dari laporan keuangan Plaza Indonesia yang dipublikasikan di laman Bursa Efek Indonesia (BEI), Selasa 18 Mei, perusahaan yang dipimpin oleh mertua Syahrini, Rosano Barack ini membukukan rugi bersih yang diatribusikan kepada entitas induk alias rugi bersih Rp575,18 miliar di tahun lalu. Padahal di tahun 2019, PLIN masih mencatat laba bersih Rp532,69 miliar.

Pendapatan PLIN di 2020 ambles 37,24 persen menjadi Rp927,50 miliar dari sebelumnya mencapai Rp1,48 triliun. Padahal perseroan mampu menurunkan beban, terutama beban keuangan yang berkurang drastis dari Rp117,65 miliar menjadi Rp4,88 miliar.

Secara rinci, pendapatan PLIN yang mengalami penurunan di antaranya pendapatan sewa pusat perbelanjaan menjadi Rp408,44 miliar dari Rp501,40 miliar, sewa perkantoran menjadi Rp175,45 miliar dari Rp193,09 miliar, dan sewa hotel ambles menjadi Rp2,19 miliar dari Rp6,52 miliar.

Pendapatan hotel turun menjadi Rp163,17 miliar dari Rp474,60 miliar, dan pendapatan services charger turun, apartemen nihil, dan pendapatan promosi dan pendapatan parkir juga mengalami penurunan.

Plaza Indonesia juga mencatatkan penurunan jumlah karyawan perusahaan dalam setahun terakhir akibat dampak pandemi COVID-19 sejak Maret 2020. Komposisi karyawan adalah sebanyak 362 orang, yang merupakan karyawan inti.

Jumlah karyawan PLIN pada tahun sebelumnya yaitu sebanyak 662 karyawan sehingga ada pengurangan sebanyak 300 karyawan. Manajemen PLIN menjelaskan, penghentian kontrak kerja dengan sejumlah besar karyawan merupakan pilihan yang sulit dan terpaksa diambil dengan pertimbangan jangka panjang atas keberlangsungan usaha perseroan.

"Perseroan akan melihat perkembangan yang terjadi ke depannya untuk kembali mempekerjakan karyawan tersebut apabila keadaan berbalik arah dan lingkungan bisnis kembali kondusif," kata manajemen Plaza Indonesia.