JAKARTA - Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu menyebut Barat terus mengirimkan pasokan senjata untuk Ukraina, sementara sekitar 170 tentara bayaran tewas dalam peperangan sepuluh hari terakhir.
"Berharap untuk menyeret konflik di Ukraina, Barat kolektif terus mengirimkan pasokan senjata skala besar ke rezim Kiev," jelasnya seperti melansir TASS 5 Juli.
Lebih jauh Shoigu menerangkan, lebih dari 28.000 ton kargo militer telah dikirim ke Ukraina. Namun ia juga mengatakan, beberapa senjata yang dipasok oleh Barat ke rezim Kiev, nyasar ke Timur Tengah dan pasar gelap.
"Menurut informasi yang tersedia, beberapa senjata asing yang dikirim Barat ke Ukraina tersebar di kawasan Timur Tengah dan juga masuk ke pasar gelap," ungkapnya.
Diketahui, Amerika Serikat adalah salah satu negara yang memberikan bantuan militer ke Kiev. Washington telah menyalurkan sekitar 6,9 miliar dolar AS bantuan militer, sejak dimulainya operasi militer khusus Rusia di Ukraina pada Februari, dengan total sekitar 8,8 miliar dolar AS sejak 2014.
Terbaru, Presiden AS Joe Biden mengumumkan bahwa Washington akan datang dengan paket bantuan militer lain untuk Ukraina dalam beberapa hari mendatang pada 30 Juni, dengan nilainya dikatakan lebih dari 800 juta dolar AS.
BACA JUGA:
Dalam kesempatan yang sama, Menteri Shoigu mengungkapkan sekitar 170 tentara bayara tewas dalam 10 hari terakhir di medan perang Ukraina, dengan puluhan lainnya memilih melarikan diri.
"Sebanyak 170 tentara bayaran tewas dan 99 lainnya menolak untuk mengambil bagian dalam kegiatan militer dan meninggalkan Ukraina dalam sepuluh hari terakhir," jelasnya.
Ditambahkannya, "serangan yang berhasil oleh tentara Rusia dan kekuatan republik rakyat telah mengurangi jumlah tentara bayaran asing dan pejuang dari perusahaan militer swasta yang aktif di negara itu."