Rusia Ungkap Jumlah Tentara Bayaran Asing di Ukraina: Jumlahnya 6.956 Personel dari 64 Negara, 1.956 di Antaranya Tewas dan 1.779 Melarikan Diri
Jubir Kementerian Pertahanan Rusia Letnan Jenderal Igor Konashenkov. (Wikimedia Commons/Mil.ru/Министерство обороны Российской Федерации)

Bagikan:

JAKARTA - Rusia mengungkap ada ribuan tentara bayaran asing yang berperan di Ukraina, berasal dari puluhan negara, dengan seribuan di antaranya tewas, menyebut Kyiv gagal menyelamatkan mereka dari kematian.

Tentara bayaran dan spesialis militer dari 64 negara terlibat dalam permusuhan di Ukraina, kata juru bicara Kementerian Pertahanan Rusia Igor Konashenkov.

"Secara keseluruhan, pada 17 Juni 2022, kami memiliki daftar tentara bayaran dan spesialis operasi senjata dari 64 negara. Sejak dimulainya operasi militer khusus, 6.956 personel tersebut telah tiba di Ukraina, 1.956 di antaranya telah terbunuh dan 1.779 telah pergi," ujarnya seperti melansir TASS 17 Juni.

"Untuk saat ini 3.221 tentara bayaran masih hidup, mereka belum ditangkap atau belum mencapai perbatasan Ukraina," sambung Konashenkov.

Konashenkov menambahkan bahwa data terperinci mengenai tentara bayaran asing di Ukraina tersedia dari sumber online Kementerian Pertahanan Rusia.

Selain itu Konashenkov mengatakan, peningkatan pembayaran kepada tentara bayaran asing oleh rezim Kiev, tidak menyelamatkan mereka dari kematian atau menghentikan mereka untuk kembali ke negara asal mereka.

"Terlepas dari upaya rezim Kiev dan peningkatan pembayaran, proses tentara bayaran yang sekarat atau pergi ke negara tempat tinggal mereka tidak dapat dihentikan oleh kepemimpinan Kiev," tukasnya.

Menurutnya, pernyataan baru-baru ini dari pihak berwenang Ukraina tentang hampir 20.000 tentara bayaran yang berperang melawan Angkatan Bersenjata Rusia, adalah kebohongan belaka.

Seperti yang dicatat Konashenkov, proses ini sejalan dengan latar belakang berkurangnya aliran tentara bayaran ke Ukraina dari luar.

"Dengan latar belakang meningkatnya jumlah kegagalan militer rezim Kiev dan kerugian harian besar-besaran dalam tenaga kerja dan peralatan, aliran tentara bayaran asing ke Ukraina tidak hanya menurun, tetapi sebenarnya berbalik," tandasnya.