Aparat Keamanan Temukan Fasilitas Pelatihan Terkait ISIS: Ada Terowongan yang Tertutup untuk Umum, Amankan Bahan Pembuat Bom dengan Kabel dan Paku
Ilustrasi ISIS. (Wikimedia Commons/thierry ehrmann)

Bagikan:

JAKARTA - Sebuah fasilitas pelatihan kelompok terkait ISIS berhasil ditemukan aparat, dengan bahan-bahan pembuatn bom serta logam hingga kabel, senjata, peredam dan terowongan yang tertutup untuk umum berhasil diungkap.

Fasilitas itu berada sekitar 60 kilometer barat ibukota Kampala, Uganda, dengan aparat militer negara tersebut mengatakan berhasil menahan tiga orang di fasilitas kelompok pemberontak sekutu ISIS tersebut.

Fasilitas pelatihan itu ditemukan di rumah seorang pria setempat, kata juru bicara militer Felix Kulayigye selama tur media di desa Kikubajinja di Distrik Luwero, melansir Reuters 17 Juni.

Sebuah terowongan yang digunakan untuk pelatihan telah digali di salah satu ruangan, katanya. Personel keamanan menjadi curiga setelah muncul laporan dari tetangga, "tidak ada yang diizinkan masuk, tidak ada yang terlihat keluar," ujar Kulayigye.

Tak hanya itu, pihak berwenang juga berhasil menemukan bahan pembuat bom termasuk logam, paku dan kabel serta peluru dan pistol yang dilengkapi dengan peredam, sebutnya.

Kulayigye menambahkan, adapun tiga orang tersangka yang berhasil diamankan, disebut telah membeli mobil yang mereka rencanakan untuk digunakan dalam serangan.

"Mereka sedang merakit bom yang akan dibawa mobil itu untuk meledak di tempat umum," ungkapnya.

Diketahui, tentara Uganda memulai operasi gabungan dengan tentara Kongo untuk membasmi ADF pada, yang dimulai sebagai pemberontakan di Uganda tetapi telah berbasis di Kongo sejak akhir 1990-an dan berjanji setia kepada kelompok ISIS pada pertengahan 2019, pada Bulan November.

Pihak berwenang menyalahkan Pasukan Demokrat Sekutu (ADF), sebuah milisi yang berbasis di hutan lebat di negara tetangga Republik Demokratik Kongo, atas serangkaian pemboman di Kampala dan di tempat lain akhir tahun lalu yang menewaskan sedikitnya sembilan orang.

Dalam salah satu serangan terburuk, seorang pengebom bunuh diri meledakkan dirinya di pintu masuk kantor polisi di pusat Kampala. Tiga menit kemudian dua pelaku bom bunuh diri lainnya meledak di sepanjang jalan menuju gedung parlemen.