JAKARTA - Otoritas Belanda menyebut intelijen Rusia yang ketahuan saat hendak memasuki negara itu, sudah diterima magang di lembaga internasional, dengan menggunakan kover indentitas yang rapi.
Badan intelijen Belanda menyebut berhasil mengidentifikasi Sergey Vladimirovich Cherkasov, sosok yang disebuat sebagai intelijen Rusia, yang coba memasuki Belanda dengan menggunakan identitas berbeda, untuk menutupi latar belakangnya.
Lebih jauh, Badan Belanda itu mengatakan telah mengambil langkah yang tidak biasa dengan merilis informasi rinci tentang kasus tersebut, untuk mengungkap cara kerja intelijen Rusia dan ancaman terhadap lembaga internasional lainnya.
Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD) mengatakan, pihaknya mendistribusikan dokumen empat halaman yang menguraikan apa yang dikatakan sebagai cerita kover yang diciptakan Cherkasov.
Itu termasuk riwayat keluarga yang bermasalah dan detail dari klub tempat dia suka mendengarkan musik trance elektronik, hingga restoran favoritnya di Brasilia tempat dia makan sup kacang coklat.
"Cherkasov menggunakan identitas kover yang dibangun dengan baik, di mana dia menyembunyikan semua hubungannya dengan Rusia pada umumnya, dan GRU (badan intelijen Rusia) pada khususnya," kata pernyataan tersebut, melansir Reuters 17 Juni.
Diberitakan sebelumnya, Sergey Vladimirovich Cherkasov membuat cerita sampul yang rumit sejak beberapa tahun yang lalu, untuk mencoba dan memasuki Belanda sebagai warga negara Brasil dan magang di Pengadilan Kriminal Internasional (ICC) yang berbasis di Den Haag pada Bulan April, kata kepala badan tersebut Erik Akerboom.
"Ini adalah operasi GRU jangka panjang, multi-tahun yang menghabiskan banyak waktu, energi dan uang," kata kepala badan intelijen Belanda.
Badan Intelijen dan Keamanan Umum Belanda (AIVD) mengatakan dalam sebuah pernyataan, pria yang pergi dengan alias Viktor Muller Ferreira, dijemput di bandara Belanda. Dia dinyatakan sebagai orang asing yang tidak diinginkan dan ditempatkan pada penerbangan berikutnya kembali ke Brasil, tambahnya.
"Ini jelas menunjukkan kepada kita apa yang Rusia lakukan, mencoba untuk mendapatkan akses ilegal ke informasi di dalam ICC. Kami mengklasifikasikan ini sebagai ancaman tingkat tinggi," tambah Akerboom, mengatakan ICC telah menerimanya untuk magang.
Sementara nun jauh di sana, polisi federal Brasil mengatakan Cherkasov ditahan dan diadili karena penggunaan dokumen palsu.
Polisi Brasil mengatakan, Cherkasov memasuki Brasil pada 2010 dan menggunakan identitas palsu sebagai warga Brasil yang orang tuanya telah meninggal. Lulus sebagai orang Brasil, dia tinggal di Irlandia dan Amerika Serikat selama beberapa tahun, kata pernyataan polisi, dan telah kembali ke Brasil untuk mempersiapkan kepindahannya ke Belanda.
Belum ada komentar langsung tentang kasus ini dari pemerintah Rusia atau pun pihak ICC.
Diketahui, ICC, pengadilan kejahatan perang global permanen dengan 123 negara anggota, membuka penyelidikan di Ukraina hanya beberapa hari setelah Presiden Rusia Vladimir Putin mengirim pasukannya pada 24 Februari. ICC sedang memeriksa tuduhan kejahatan perang, kejahatan terhadap kemanusiaan dan genosida.
BACA JUGA:
Adapun Belanda telah mengusir lebih dari 20 orang Rusia yang dituduh menjadi mata-mata dalam beberapa tahun terakhir. Mereka termasuk empat orang yang dituduh pada 2018 meretas Organisasi Pelarangan Senjata Kimia (OPCW), dua dituduh memata-matai perusahaan, sektor teknologi tinggi pada 2020, dan 17 tersangka operasi yang terakreditasi sebagai diplomat yang diusir setelah invasi ke Ukraina.
Sementara, Rusia telah membantah semua tuduhan dan menanggapi pengusiran terbaru dengan juga mengusir 15 staf kedutaan dan konsulat Belanda dari Moskow dan St. Petersburg.