Bagikan:

JAKARTA - Calon peserta program Kartu Prakerja angkanya tembus 42 juta orang hingga awal November 2020. Total pendaftar tersebut terangkum sejak gelombang pertama dibuka pada 11 April lalu. Para peserta berasal dari seluruh provinsi di Indonesia.

Ketua Tim Pelaksana Komite Cipta Kerja, Rudy Salahuddin mengatakan sejak program Kartu Pekerja hadir respons dan antusiasme masyarakat untuk mengikuti program ini sangat tinggi.

Angka pendaftar Kartu Prakerja ini hampir delapan kali lipat lebih besar dari kuota peserta yang ditargetkan pemerintah. Berdasarkan rancangannya, pemerintah hanya menjaring 5,6 juta peserta dengan nilai bantuan Rp20 triliun.

"Hingga saat ini program Kartu Prakerja telah menjaring lebih dari 42 juta pendaftar dan juga telah diikuti oleh seluruh masyarakat dari 514 kabupaten/kota se-Indonesia. Jadi tidak ada yang tersisa dari kabupaten/kota yang ada di Indonesia," tuturnya, dalam diskusi virtual, Rabu, 3 November.

Awalnya, pendaftaran Kartu Prakerja hanya dibuka sampai dengan gelombang 10. Namun, dalam pelaksanaannya, ada penerima yang terpaksa dicabut kepesertaannya. Sehingga kuota yang kosong tersebut dialokasikan untuk gelombang tambahan, yakni gelombang 11 yang dibuka sejak Senin, 2 November dengan kuota 400 ribu orang. Sekadar informasi, saat ini gelombang ke-11 belum ditutup.

Pencabutan kepesertaan ini disebabkan peserta tidak melakukan pembelian pelatihan pertama dalam waktu 30 hari setelah mereka dinyatakan lolos sebagai penerima Kartu Prakerja.

Untuk menampung tingginya minat masyarakat, Rudy menjamin pemerintah akan membuka kembali program Kartu Prakerja pada 2021. Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana (PMO) Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari mengatakan penerima program tersebut pada tahun mendatang tidak akan sama dengan tahun ini.

Lebih lanjut, Denni berujar, penerima program Kartu Prakerja hanya memiliki kesempatan satu kali. Artinya, jika tahun ini sudah menerima manfaat dari program Kartu Prakerja, maka tahun depan tidak akan bisa menerima lagi.

"Peserta yang sudah menerima bantuan untuk tahun ini tidak akan menerima lagi tahun depan. Kami kedepankan prinsip pemerataan," ucapnya.

Meski begitu, Denni belum menjelaskan secara rinci kuota penerima program bantuan untuk 2021. Namun, pihaknya memastikan konsep Kartu Prakerja 2021 nanti masih akan sama dengan 2020.