Bagikan:

JAKARTA - Direktur Eksekutif Manajemen Pelaksana Program Kartu Prakerja Denni Puspa Purbasari meminta masyarakat yang telah terdaftar dalam Kartu Prakerja segera menggunakan program pelatihan. 

Dalam program pelatihan, setiap peserta mendapat uang saku sebesar Rp1 juta. Denni mengingatkan, peserta menyediakan waktu untuk mengikuti pelatihan ini. Sebab, uang pelatihan akan hangus pada 31 Desember.

"Silakan bagi masyarakat yang telah menerima kartu prakerja ini untuk memilih dan membandingkan aneka paket pelatihan yang ada di delapan digital platform. Jangan lupa, Rp1 juta ini akan expired pada 31 Desember," kata Denni dalam konferensi pers di Graha BNPB, Jakarta Timur, Selasa, 28 April. 

Sejak dibuka pada 11 April hingga hari ini, telah ada 8,4 juta pendaftar yang mengisi data diri di situs www.prakerja.go.id. Untuk gelombang pertama, telah ada 168 ribu peserta yang telah menerima uang pelatihan dan insentif. 

Toal uang pemanfaatan Kartu Prakerja senilai Rp3.550.000. Rinciannya, Rp1 juta merupakan biaya pelatihan, insentif dengan total Rp2,4 juta, dan insentif pasca pengisian survei (feedback) sebesar Rp150 ribu. 

"Sebanyak 168 ribu orang telah menerima transfer dari pemerintah. Uang yang bersumber dari APBN telah masuk ke rekening virtual account mereka," ujar Denni. 

Peserta yang telah menerima uang program Kartu Prakerja bisa membeli platform pelatihan dengan maksimal 7 modul secara bertahap. Setelah menyelesaikan pelatihan, mereka bisa mengklaim insentif. Insentif diberikan Rp600 ribu per bulan selama empat bulan. 

"Selama empat bulan, insentif itu ditransfernya ke rekening bank atau rekening digital dari masing-masing peserta. Insentif itu bisa dipakai untuk apa saja. Untuk beli beras, bayar listrik, beli pulsa, buat beli makanan itu, boleh," ungkapnya.

Sebenarnya, sasaran awal Kartu Prakerja yang digagas Presiden Joko Widodo adalah angkatan kerja. Namun, saat ini Indonesia sedang diterpa pandemi COVID-19. Oleh karenanya, sasaran program Kartu Prakerja saat ini adalah pekerja, pencari kerja, dan pelaku usaha kecil dan mikro yang terdampak oleh pandemi COVID-19.

Tahapannya, pendaftar program Kartu Prakerja bisa melakukan pendaftaran berupa pengisian data diri secara online. Selanjutnya, petugas akan memverifikasi data. 

Tahap kedua, pendaftar melakukan tes pendek untuk kemampuan dasar maupun motivasi. Setelah itu, pendaftar akan mendapat pengumuman apakah diterima menjadi peserta atau tidak. 

Tahap ketiga, begitu mendapatkan pengumuman, peserta bisa menuju kepada platform digital yang menjadi mitra resmi dari manajemen pelaksana kerja dan memilih sendiri jenis pelatihan yang diinginkan. 

"Jenis pelatihan yang diinginkan tersedia sampai hari ini ada 900 jenis pelatihan yang tersedia di 8 digital platform. Silakan saudara-saudara rekan-rekan untuk membanding-bandingkan harga paket-paket yang tersedia dan kemudian apakah itu sesuai dengan yang ingin dipelajari," jelas Denni. 

Setelah itu, peserta tinggal mengikuti pelatihan. Pelatihan dilakukan secara online. "Dalam masa COVID-19, ini kami memutuskan semua pelatihan yang dilaksanakan secara online, bukan lewat tatap muka yang membawa risiko penularan COVID-19," lanjutnya. 

Setelah melakukan pelatihan, kemudian peserta akan mendapatkan sertifikat elektronik. Di sini, peserta diminta untuk memberikan ulasan yang jujur terhadap kualitas pelatihan tersebut sebelum mendapat insentif.