Cak Imin Sentil Kartu Prakerja: Nonton YouTube Dibayar, Urgensinya Apa?

JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), mengkritik program Kartu Prakerja yang dijalankan pemerintahan Presiden Joko Widodo. Menurut dia, implementasi program tersebut tak efektif.

Padahal, Prakerja awalnya bertujuan sebagai program pelatihan atau pemagangan calon pekerja yang dibiayai oleh pemerintah, bekerja sama dengan sejumlah lembaga.

Namun, dalam pelaksanaannya pada tahun 2020 lalu, penerima Kartu Prakerja hanya menjalani pelatihan bermodalkan tontonan atau tutor secara daring.

"Tujuan Prakerja itu untuk pemagangan sebetulnya. Lho, kok ini jadi nonton YouTube, bayar, yang sekarang ini. Prakerja itu kan nonton YouTube dibayar, yang bikin YouTube dibayar. Padahal, itu urgensinya apa? Transisi antara dunia pendidikan lulusan SMK, SMA, S1 yang akan ke dunia kerja," kata Cak Imin dalam launching 1 juta Jubir Desa Anies-Muhaimin di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, 7 Desember.

Ketua Umum PKB ini memandang, seharusnya uang negara yang dikeluarkan dalam program Kartu Prakerja bertujuan agar industri yang menjadi sasaran pemagangan ini tidak bangkrut karena didukung oleh program negara. Namun, ia memandang kini berubah sasaran.

Karenanya, jika Cak Imin dan Anies memenangkan Pilpres 2024, ia berjanji akan mengevaluasi program Kartu Prakerja secara komprehensif.

"Dievaluasi total. Karena sebetulnya ide dasarnya saya terlibat waktu itu. Ide dasarnya adalah transisi dari dunia pendidikan ke dunia kerja. Sehingga, dibutuhkan skill kompetensi sehingga orang bisa terserap dengan baik di industri dan lapangan kerja lainnya. Tapi sayangnya hanya menghasilkan orang nonton YouTube hari ini," urai Cak Imin.

Salah satu evaluasinya, Cak Imin akan membuat program pemagangan dalam Kartu Prakerja dengan melibatkan peserta untuk praktik langsung ke lapangan.

"Kita harus bekerjasama dengan dunia industri untuk pemerintah anggarannya itu membantu pemagangan. Pemagangan ini orang tidak bisa belajar hanya dengan melihat mencatat tapi orang praktik. Tidak usah lama-lama, soal 3 bulan, 4 bulan, 6 bulan, tapi orang langsung bisa terfungsikan di industri," imbuhnya.