JAKARTA - Calon wakil presiden nomor urut 1, Muhaimin Iskandar (Cak Imin), berkelakar sekaligus menyindir pejabat yang bisa mengubah ketentuan sesuai keinginannya.
Cak Imin pun sampai menganalogikan dengan hiperbola pejabat tersebut bisa membuat matahari berpindah. Namun, Cak Imin tak membeberkan siapa pejabat yang ia sindir tersebut.
"Ada pejabat yang kepanasan, bukannya berlindung masuk rumah, tapi mataharinya dipindah. (Ada pejabat) sampai lampu merah, begitu merah lampunya, bukan dia berhenti, tapi lampu merahnya suruh bongkar pindah ke tempat lain," ungkap Cak Imin dalam launching 1 juta Jubir Desa Anies-Muhaimin di Cibubur, Jakarta Timur, Kamis, 7 Desember.
Can Imin menegaskan fenomena ini tak bisa dibiarkan oleh masyarakat karena mencederai demokrasi. Karenanya, Cak Imin meminta pendukungnya yang hadir untuk bersuara jika melihat kecurangan selama tahapan Pemilu 2024.
"Ini lah terus kita teriak-teriak supaya Indonesia tidak salah jalan. Supaya Indonesia tetep lurus, sesuai dengan amanah demokrasi dan reformasi," ungkap Cak Imin.
BACA JUGA:
Cak Imin berpesan kepada Jubir Desa AMIN untuk mengonsolidasikan kekuatan pendukungnya dan menyosialisasikan informasi kepada masyarakat mengenai gagasan yang dibawa Anies-Cak Imin dalam Pilpres 2024 kepada masyarakat desa.
"Kita harapkan jubir desa ini memberikan informasi kepasa masyarakat dengan berbagai berkembangan, terutama dalam rangka mengkonsolidasikan kekuatan pendukung AMIN," ucap Cak Imin.
"Di sisi yang lain, terus menjadi kekuatan yang terus mengawal suara agar tidak dicurangi," tambahnya.
Seusai acara, Ketua Umum PKB tersebut ditanya soal siapa pejabat yang ia sindir. Namun, Cak Imin enggan menjawabnya. "Nah, rahasia," ujar dia sambil meninggalkan lokasi.