Bagikan:

JAKARTA - Menantu Rizieq Shihab, Hanif Alatas menyampaikan perkembangan terbaru soal proses kepulangan mertuanya ke Indonesia. Bayan safar atau surat izin keluar Rizieq disebut sudah diterbitkan.

Penyampaian perkembangan kepulangan Rizieq Shihab disampaikan ketika aksi bela Nabi 211 di sekitar Kedutaan Besar (Kedubes) Prancis.

"Baru saja kami dikabarkan dari Makkah, kemarin dikabarkan oleh Ustaz Shobri bahwa surat cekal sudah dicabut betul, dendanya sudah dihapus. Hari ini bayan safar sudah terbit artinya ijin keluar dan alhamdulillah hari ini sudah terbit," ujar Hanif kepada massa aksi, Senin, 2 November.

Dengan adanya kabar tersebut, kata Hanif, tinggal menunggu waktu pasti kepulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) tersebut. Nantinya, Rizieq yang akan mengumumkan langsung perihal kepulangannya ke Tanah Air.

"Insyaallah dalam waktu yang sangat dekat dalam waktu yang sangat dekat beliau umumkan tanggal kepulangannya saudara-saudara," ungkap dia.

Di akhir pemberitahuannya, Hanif menekankan kepada massa aksi untuk tidak percaya dengan kabar burung soal kepulangan Rizieq. Sebab semua informasi akan disampaikan secara resmi.

"Jangan percaya kabar sana sini beliau pulang tanggal segini beliau pulang tanggal segini segini abaikan. Hanya satu informasi beliau sendiri yang akan umumkan kepulangannya," katanya.

Rizieq Shihab dikabarkan akan pulang ke Indonesia dalam waktu dekat ini. Dia dijadwalkan pulang ke Indonesia bersama keluarganya.

Kabar kepulangan Rizieq berdasarkan video yang beredar. Dalam video berdurasi 01.30 itu menyebut, dia akan kembali ke tanah air untuk berjuang bersama umat. 

"Insyaallah kalau tidak ada halangan dalam waktu dekat ini, tidak lama lagi, saya sekeluarga akan kembali ke Indonesia, akan pulang ke Tanah Air, dan akan kembali berjuang bersama umat Islam di kita punya negeri tercinta," ujar Rizieq yang terlihat sedang duduk bersama sejumlah orang sambil menyampaikan rencana kepulangannya seperti dikutip dari video yang beredar.

Rizeq dalam video itu juga menegaskan, keputusannya pulang ke Indonesia adalah sebagai wujud cinta Tanah Air yang disebut dalam kondisi memprihatinkan.