JAKARTA - Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memenangkan Sustainable Transport Award (STA) 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik berkelanjutan.
Namun, menurut Anggota Fraksi PDIP DPRD DKI, Gilbert Simanjuntak, pencapaian transportasi publik DKI sehingga mendapat penghargaan justru berdasarkan kinerja Gubernur DKI terdahulu.
"Penghargaan itu bukan pencapaian yang dia peroleh. Itu adalah kinerja gubernur periode sebelumnya. Coba, berani enggak, beliau (Anies) mengatakan bahwa penghargaan itu hanya didapat selama tiga tahun menjabat di DKI? Saya rasa tidak," kata Gilbert saat dihubungi VOI, Minggu, 1 November.
Gilbert mencontohkan, moda transportasi Transjakarta yang dibanggakan Anies merupakan buah kinerja dari mantan Gubernur DKI Sutiyoso pada tahun 2004, dan dikembangkan oleh gubernur periode berikutnya.
BACA JUGA:
"Lalu, MRT direncanakan saat zamannya pak Jokowi menjabat sebagai Gubernur DKI. Kemudian, lingkar Semanggi zamannya pak Ahok. Apa transportasi yang baru ada di zamannya Anies? Tidak ada," tuturnya.
Menurut Gilbert, saat kepemimpinannya di DKI, Anies lebih fokus membangun jalur sepeda sepanjang 63 kilometer di Jakarta. Namun, sayangnya, hal tersebut tidak menjadi solusi mengurai kemacetan DKI.
"Jalur sepeda dibuat, tapi sekarang sepeda tidak bisa menjadi moda transportasi yang mampu mengurai kemacetan. Sepeda itu hanya digunakan orang orang yang menjadi hobi. Bersepeda bukan menjadi alat transportasi utama, karena hobi, maka pesepeda itu hanya banyak di akhir pekan," jelas Gilbert.
Kemudian, Gilbert juga menganggap penggencaran pelebaran trotoar di Jakarta juga tidak menjadi solusi kemacetan Jakarta. Alih-alih mengubah pola mobilitas masyarakat dengan berjalan kaki, trotoar yang ada justru meningkatkan kemacetan.
"Trotoar yang ada malah bikin macet. Mestinya, trotoar baru bisa diperbaiki kalau transportasi publiknya diperbaiki dulu. Masak, sudah perbaiki trotoar tapi transportasi publiknya belum bisa mengurai kemacetan," cecar dia.
Diketahui sebelumnya, Anies menyebut Jakarta mendapat penghargaan STA 2021. Penghargaan tahunan ini diberikan kepada kota yang telah menunjukkan komitmen, kemauan politik, serta visi dalam bidang transportasi berkelanjutan dan pembangunan perkotaan.
"Saya turut berbangga dengan pencapaian Jakarta dalam peningkatan inovasi transportasi terintegrasi. Ini adalah pengingat bahwa kami harus terus berupaya meningkatkan layanan transportasi yang sudah ada, sehingga kenyamanan warga dalam bertransportasi terjamin," tutur Anies.
Dalam setahun terakhir, kata Anies, jajaran Pemprov DKI Jakarta, BUMD, dan para pemangku kepentingan transportasi Jakarta berhasil menghadirkan berbagai inovasi untuk meningkatkan mutu transportasi di Jakarta.
Di antaranya, perluasan jalur dan penambahan fasilitas sepeda, revitalisasi halte dan trotoar, penataan fasilitas pejalan kaki di kampung-kampung, dan integrasi berbagai moda transportasi publik.
"STA 2021 ini adalah kemenangan warga Jakarta, tak lepas dari kolaborasi dengan warga, pegiat transportasi untuk desain wayfinding, inovasi bus listrik, dan mikrotrans AC," ucap Anies.