Elektabilitas Meroket di Survei Median, PDIP: Bukan Hasil Keringat Pak Anies Tapi Pemimpin Sebelumnya
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan (Humas Pemprov DKI)

Bagikan:

JAKARTA - Ketua Fraksi PDI Perjuangan DPRD DKI Gembong Warsono tak sepakat dengan hasil survei Median terkait persaingan kursi Gubernur DKI Jakarta.

Dalam survei tersebut, lebih banyak responden yang merasa puas terhadap kinerja Anies Baswedan.

Menurut Gembong, sejumlah penghargaan yang dipamerkan Anies di media sosialnya merupakan kinerja dari pemimpin DKI periode sebelumnya.

"Belum ada prestasi yang diukir oleh Pak Anies ketika bicara kinerja. Walaupun Pak Anies dapat segudang penghargaan, tapi kan penghargaan yang diterima bukan dari keringat yang dia ukir selama pimpin Jakarta," kata Gembong saat dihubungi, Selasa, 16 Februari.

Misalnya, saat Anies memenangkan Sustainable Transport Award (STA) 2021 atas program integrasi antarmoda transportasi publik berkelanjutan. Menurut Gembong, hal tersebut disumbangkan dari kinerja Joko Widodo dan Basuki Tjahaja Purnama saat menjabat Gubernur DKI.

"Contoh, penghargaan bidang transportasi, apa itu 100 persen kinerja Pak Anies? Kan tidak juga, karena ini kinerja yang berkesinambungan," tutur Gembong.

Kemudian, program pengerukan kali dan sungai dengan nama Gerebek Lumpur, lanjut Gembong, juga merupakan program berkesinambungan. "Sebelum Pak Anies kan sudah ada pengerukan kali juga. Begitu, lho," imbuhnya.

Sebagai informasi, Hasil survei Media Survei Indonesia (Median) menunjukkan kinerja Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memuaskan. Direktur Riset Median Ade Irfan Abdurahman yang mengatakan 52,5 persen responden merasa puas dengan pekerjaan yang telah dilakukan Anies selama dia menjabat.

"Orang yang puas dengan kinerja beliau (Anies Baswedan, red) 52,5 persen sedangkan orang yang tidak puas itu 32,5 persen. Sementara yang tidak tahu atau tidak jawab 15,05 persen," kata Ade dalam saat memaparkan hasil survei bertajuk 'Persaingan Ketat Kursi Gubernur DKI Jakarta', Senin, 15 Februari.

Median mencatat sebanyak 48 persen responden ingin agar Anies kembali maju sebagai calon petahana di Pilkada DKI Jakarta meski belum diketahui pelaksanaannya pada tahun 2022 atau 2024 mendatang. Sementara sebanyak 38 persen meminta Anies digantikan dengan tokoh lain dan 14 persen lainnya tidak menjawab.