Bagikan:

JAKARTA - Sekjen PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menyebut elektabiltas Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo terus meningkat karena hasil kaderisasi partai. Dia sudah digembleng sedemikian rupa.

Hal ini disampaikan Hasto menanggapi survei Litbang Kompas yang menempatkan elektabilitas Ganjar tertinggi. Elektabilitas Kader PDIP itu meningkat dari angka 23,2 persen pada Oktober 2022 menjadi 25,3 persen pada Januari 2023.

"Elektoral yang tinggi yang dipersepsikan oleh masyarakat dan ditunjukkan dari hasil survei itu buah dari kaderisasi, buah dari proses penggemblengan dari rebonding antara kader-kader PDIP dengan rakyat," kata Hasto kepada wartawan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Kamis, 23 Februari.

Meski begitu, PDIP belum menegaskan sikap mereka soal pencapresan. Termasuk, kemungkinan mengusung Ganjar di Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.

Penyebabnya, kata Hasto, calon yang akan maju nantinya disampaikan oleh Ketua Umum PDIP Megawati Soekarnoputri. Presiden ke-5 RI ini diyakini punya pertimbangan kapan momen tepat untuk melakukan deklarasi.

"Sekali lagi bahwa momentum yang tepat kapan calon itu akan diumumkan itu adalah kewenangan ketua umum, Ibu Megawati Soekarnoputri. Inilah yang kemudian dilakukan dengan melihat berbagai aspek-aspek persoalan perekonomian kita, aspek internasional, aspek kesiapan seluruh jajaran partai dan yang tidak kalah pentingnya adalah momentum," tegasnya.

Lagipula, PDIP menilai mendeklarasikan calon presiden bukan masalah siapa lebih cepat. Menurutnya, kualitas sosok yang didukung lebih penting.

"Dan ini semua harus dilakukan secara detail, sehingga untuk urusan pemimpin ukurannya bukan cepat tidaknya, ukurannya pada kualitas dari pemimpin tersebut," ujarnya.

Diberitakan sebelumnya, Litbang Kompas mencatat elektabilitas Ganjar Pranowo berada di posisi teratas diikuti oleh Prabowo Subianto dan Anies Baswedan.

Data dari survei yang diselenggarakan pada 25 Januari - 4 Februrari 2023 itu, elektabilitas Ganjar mencapai 25,3 persen atau meningkat 2,1 persen jika dibandingkan dengan bulan Oktober 2022.

Prabowo memiliki elektabilitas 18,1 persen atau naik 0,5 persen jika dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya,

Sedangkan Anies Baswedan diketahui mengalami penurunan yang signifikan hingga 3,4 persen. Dalam survei terbaru ini, elektabilitas Anies sebesar 13,1 persen.

Hasil kalkulasi memperlihatkan selisih elektabilitas antara Ganjar dengan Prabowo sebesar 7,2 persen. Sedangkan antara Ganjar dengan Anies sebesar 12,2 persen.

Survei Litbang Kompas dilalukan melalui wawancara tatap muka yang melibatkan 1.202 responden yang tersebar di 38 provinsi di Indonesia. Tingkat kepercayaan survei inj mencapai 95 persen dan margin of error lebih kurang 2,83 persen.