JAKARTA - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo ogah bicara soal hasil survei yang menunjukkan tingkat keterpilihan atau elektabilitasnya tinggi. Menurutnya, hasil semacam ini dikeluarkan oleh lembaga survei dan tak bisa jadi penentu kebijakan partai.
Ganjar menegaskan seluruh keputusan terkait kepartaian nantinya akan diambil oleh Ketua Umum PDI Perjuangan (PDIP) Megawati Soekarnoputri sesuai mandat kongres pada 2019 lalu.
"Survei itu pekerjaan yang dilakukan oleh surveyor dan pollster. Biarkan saja. Kalau partai kan keputusannya hasil kongres di Bu Mega," kata Ganjar kepada wartawan di Sekolah Partai DPP PDIP, Lenteng Agung, Jakarta, Rabu, 22 Juni.
Dia memastikan apapun keputusan Megawati selaku ketua umum pasti akan diturutinya. Sebab, semua kader diminta bergerak dalam satu arahan yang sudah diputuskan.
"Semua pasti diminta sudah satu tegak lurus pada satu keputusan Bu Mega. Di PDI Perjuangan enggak ada diskusinya itu karena mandat kongres sudah diberikan," tegas Ganjar.
Kader PDIP itu juga memastikan dirinya tak besar kepala meski namanya terus disebut memiliki elektabilitas. Sebab, hasil survei semacam ini tak bisa menjadi penentuan yang mutlak.
"Biasa saja. Masuk-masuk survei GR (gede rasa). Enggak ada di PDIP GR, GR-an," katanya sambil tersenyum.
"Survei itu bukan satu-satunya yang dipakai. Kalau survei yang dipakai 2013 saya enggak bisa direkomendasikan (sebagai Gubernur Jawa Tengah, red)," imbuh Ganjar.
BACA JUGA:
Diberitakan sebelumnya, nama Ganjar kerap berada di tingkat teratas dalam sejumlah hasil survei. Terbaru, dari hasil Litbang Kompas, Gubernur Jawa Tengah ini mengalami peningkatan dalam beberapa waktu terakhir.
Berdasarkan survei, elektabilitas Ganjar berada di angka 22 persen dari 20,5 persen pada Januari 2022. Survei terbaru Litbang Kompas digelar pada 26 Mei hingga 4 Juni 2022.
Hasil survei itu memperlihatkan Ganjar semakin menempel Prabowo Subianto yang memiliki elektabilitas di angka 25,3 persen.
Elektabilitas Prabowo diketahui turun dari sebelumnya 26,5 persen. Litbang Kompas menyampaikan Ganjar merupakan sosok yang elektabilitasnya konsisten meningkat sejak survei pertama kali dilakukan pada Oktober 2019.
Pada saat awal survei digelar, elektabilitas Ganjar hanya 1,8 persen, jauh tertinggal dari Prabowo (14,7 persen).
Namun, elektabilitas politikus PDI-P itu terus bertambah setiap survei digelar yakni pada Agustus 2020 (5,4 persen), Januari 2021 (7,1 persen), dan April 2021 (7,3) persen.