JAKARTA - Litbang Kompas merilis hasil survei terbaru elektabilitas partai politik (parpol) pada Selasa, 21 Februari. Di tiga besar teratas ada PDIP dengan tingkat elektabilitas mencapai 22,9, disusul Gerindra dengan 14,3 persen dan Golkar dengan 9 persen.
PDIP dan Golkar mengalami kenaikan dari survei Litbang Kompas sebelumnya, sementara Gerindra mengalami penurunan.
Survei tersebut juga menemukan pergeseran suara cukup besar di antara parpol anggota Koalisi Perubahan yang mendukung mantan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai Capres 2024. Elektabilitas NasDem naik, sementara Demokrat dan PKS turun.
Pada survei terbaru Litbang Kompas, elektabilitas NasDem naik menjadi 7,3 persen dari sebelumnya 4,3 persen. Sementara, Demokrat turun menjadi 8,7 persen dari 14 persen. Sedangkan, PKS mengalami penurunan menjadi 4,8 persen dari 6,3 persen.
Litbang Kompas mencatat, kenaikan elektabilitas NasDem hingga mencapai 3 persen itu lantaran faktor Anies Baswedan. NasDem dinilai berhasil mengonsolidasikan simpatisan Anies dari sejumlah partai politik.
"Langkah Nasdem yang bergeming dalam pencalonan Anies Baswedan sebagai bakal capres Pemilu 2024 tampaknya cukup berhasil mengonsolidasi simpatisan Anies yang selama ini tersebar di sejumlah parpol," tulis Litbang Kompas yang dirilis, Selasa, 21 Februari.
Dalam catatan Litbang Kompas, NasDem pertama kalinya mengalami lonjakan elektabilitas sampai 3 persen. Partai yang diketuai Surya Paloh itu mendapatkan efek ekor jas dari dukungannya terhadap Anies.
Hanya saja, keberhasilan NasDem mengonsolidasi pendukung Anies ini justru berdampak negatif kepada elektabilitas Demokrat dan PKS. Survei kedua parpol yang memiliki basis pemilih Anies itu malah mengalami penurunan, terlihat pada survei Januari-Februari ini.
"Hal ini terutama pada parpol dengan profil komposisi pilihan pemilihnya kepada Anies cukup besar, seperti Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS)," tulis Litbang Kompas.
Selain faktor Anies, penurunan elektabilitas Partai Demokrat yang cukup tajam juga karena faktor kasus dugaan korupsi yang menjerat Gubernur Papua nonaktif, Lukas Enembe.
"Di luar faktor sosok capres, Demokrat tampaknya juga terpapar dampak penangkapan Gubernur Papua Lukas Enembe, yang juga Ketua DPD Demokrat Papua, oleh KPK pada 10 Januari 2023 karena kasus dugaan korupsi," demikian Litbang Kompas.
BACA JUGA:
Survei elektabilitas partai politik Litbang Kompas dilakukan pada 25 Januari-4 Februari 2023, dengan melibatkan 1.202 responden dari 38 provinsi di Tanah Air.
Sampel dipilih secara acak dengan metode sistematis bertingkat, dan survei dilakukan dengan wawancara tatap muka.
Menggunakan metode tersebut, jajak pendapat memiliki tingkat kepercayaan 95 persen, serta margin of error kurang lebih 2,83 persen.
Berikut hasil lengkap elektabilitas partai politik versi Litbang Kompas:
1. PDIP 22,9 persen
2. Gerindra 14,3 persen
3. Golkar 9 persen
4. Demokrat 8,7 persen
5. NasDem 7,3 persen
6. PKB 6,1 persen
7. PKS 4,8 persen
8. Perindo 4,1 persen
9. PPP 2,3 persen
10. PAN 1,6 persen
11. Hanura 0,5 persen
12. PBB 0,5 persen
13 PSI 0,5 persen
Lainnya 0,5 persen
Tidak tahu/rahasia 16,8 persen.