Masih Bersama Gerindra, Pengamat Sarankan PPP Tak Berharap Banyak ke Sandiaga Uno
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Indonesia, Sandiaga Uno usai menghadiri Puncak Resepsi Satu Abad NU di Gelora Delta Sidoarjo, Selasa (7/2/2023). (ANTARA)

Bagikan:

JAKARTA - Direktur Eksekutif Aljabar Strategic Arifki Chaniago menyarankan Partai Persatuan Pembangunan (PPP) tidak lagi berharap kepada Sandiaga Salahuddin Uno untuk menjadi bagian dari partai politik berlambang Ka'bah tersebut.

"Pendekatan Partai Persatuan Pembangunan kepada Sandiaga Salahuddin Uno sia-sia, karena Sandiaga tidak memperlihatkan keinginan untuk bergabung dengan PPP," kata Arifki Chaniago dikutip ANTARA, Senin 20 Februari.

Dalam berbagai kesempatan, menurut Arifki, Sandiaga bahkan secara terus terang mengatakan dirinya tetap "tegak lurus" dengan Gerindra. Kemudian, dalam banyak kesempatan lain, Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) Kabinet Indonesia Maju itu pun menunjukkan masih tetap di Gerindra, termasuk menghadiri acara akbar Gerindra di Banten pada Minggu kemarin.

"Usaha PPP memperkenalkan Sandiaga ke tokoh dan massa partai di berbagai daerah tampaknya sia-sia, karena tidak ada satu pun kode yang menyebut Sandiaga akan bergabung. Apalagi, Sandi secara tegas mengatakan tunduk pada Partai Gerindra dan Ketua Umumnya, Prabowo Subianto," jelasnya.

Oleh karena itu, tambahnya, PPP lebih baik bersikap realistis dengan mengalihkan target ke tokoh lain, khususnya tokoh yang memang saat ini belum berafiliasi dengan partai politik mana pun. Tokoh non-partai itu, tambahnya, lebih realistis dan juga memudahkan dalam berkomunikasi karena tidak harus bergantung dengan izin dari partai tertentu.

Dia mencontohkan sosok nonpartai itu antara lain Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir. Arifki menilai Erick Thohir merupakan sosok yang belum memiliki atau terikat pada salah satu parpol tertentu. Akan lebih baik lagi jika PPP membangun hubungan yang saling menguntungkan dengan Erick Thohir, katanya.

"PPP masih punya waktu untuk menarik tokoh lain untuk di-endorse, misalkan fokus pada Menteri BUMN Erick Thohir atau lainnya. Sehingga, ada hubungan mutualisme atau saling menguntungkan antara partai dan tokoh tersebut," ujar Arifki Chaniago.