Bagikan:

JAKARTA - Emisi karbon Australia meningkat sebesar hampir 1 persen pada 2021 seiring tingginya aktivitas berkendara dan perjalanan.

Peningkatan yang diperkirakan otoritas setempat akan berlanjut hingga kuartal Maret 2022 itu memberikan tantangan bagi administrasi Partai Buruh yang baru.

Partai ini--dilansir dari Antara-- telah memberikan janji iklim negara dengan target untuk menekan emisi sebesar 43 persen hingga 2030.

Emisi karbondioksida meningkat sebesar 4,1 juta ton didorong oleh peningkatan sebesar 4 persen dalam emisi transportasi, peningkatan sebesar 3,3 persen dalam sektor manufaktur dan peningkatan 4,2 persen dalam sektor pertanian dengan pemulihan dari kekeringan.

Kementerian Perindustrian Australia dalam pembaruan per kuartal menyebutkan, kenaikan tersebut sebagian diimbangi oleh penurunan 4,2 persen dari sektor penghasil emisi terbesar yakni pembangkit listrik, dengan lebih banyak daya yang berasal dari angin dan matahari dan lebih sedikit dari pembangkit listrik tenaga batu bara dan gas.

Dikatakan bahwa tren menunjukkan peningkatan lebih lanjut pada kuartal Maret 2022 menjadi 489 Mt CO2-e, yang akan naik 2 persen dari Maret 2021.

Sektor manufaktur telah mencatat peningkatan emisi terbesar dalam segi persentase sejak tahun 1990, dengan kenaikan sebesar 54 persen atau 35,8 Mt CO2-e sebagian besar disebabkan oleh pesatnya pertumbuhan industri ekspor gas alam cair (LNG).

Emisi dari produsen besar akan menjadi target dari rencana pemerintah untuk memperketat apa yang disebut "mekanisme perlindungan" yang mengharuskan penghasil emisi terbesar di negara itu untuk menjaga emisi mereka di bawah batas yang disepakati, atau garis dasar, dan membeli kredit karbon ketika mereka melebihi garis dasar itu. 

Pemerintah juga bertujuan untuk menawarkan keringanan pajak pada kendaraan listrik untuk meningkatkan penggunaan mobil yang lebih bersih, yang akan membantu mengurangi emisi dari sektor transportasi.

"Menangani emisi transportasi perlu menjadi prioritas bagi pemerintah ini," kata juru kampanye Greenpeace Australia Pasifik Lindsay Soutar dalam sebuah pernyataan.