Bagikan:

MANADO - Tim Tangkap Buronan (Tabur) Kejaksaan Tinggi (Kejati) Sulawesi Utara (Sulut) menangkap terpidana kasus penggelapan yang selama ini menjadi buronan.

Kepala Kajati Sulut Edy Birton mengatakan Tim Tabur menangkap terpidana Hendra berdasarkan Putusan Mahkamah Agung Nomor 869 K/Pid/2018 tanggal 12 September 2019 yang telah berkekuatan hukum tetap.

"Terpidana diamankan Tim Tabur dipimpin Asisten Intelijen Kejati Sulut Yos Bukara," kata Edy Birton diwakili Kasi Penkum Theodorus Rumampuk dikutip Antara, Kamis, 23 Juni.

Dia mengatakan terpidana Hendra masuk dalam DPO (Daftar Pencarian Orang) dari Kejaksaan Negeri Tanjung Perak berdasarkan Surat Penetapan Pencarian Orang tanggal 22 Juni 2022.

Setelah menerima Surat Permohonan Bantuan Pengamanan dari Kepala Kejaksaan Negeri Tanjung Perak tanggal 22 Juni 2022, maka Tim Tabur Kejati Sulut mulai melakukan pencarian tentang keberadaan terpidana di Kota Manado.

Terpidana diamankan Tim Tabur Kejati Sulut pada saat sedang mengurus surat-surat tanah di Kantor Kecamatan Mapanget, Kota Manado.

Pada saat diamankan, Tim Tabur Kejati Sulut terlebih dahulu menjelaskan kepada terpidana tentang perbuatan pidana yang dilakukan bersangkutan berdasarkan putusan Mahkamah Agung Nomor 869 K/Pid/2018, terpidana mengakuinya dan tidak melakukan perlawanan.

Menurut fakta hukum yang terungkap dalam persidangan perbuatan terpidana telah melakukan penggelapan terhadap uang saksi korban Handoko Mintojo Raharjo dengan cara mempergunakan uang saksi korban menyimpang dari tujuan, sehingga mengakibatkan saksi korban mengalami kerugian sebesar Rp710 juta.

Selanjutnya terpidana dibawa ke Kantor Kejati Sulut akan diterbangkan ke Surabaya untuk menjalani hukuman selama 1 tahun 3 bulan.