JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri mengaku kesal dengan adanya tudingan jika dia, Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan partainya adalah bagian dari Partai Komunis Indonesia (PKI). Menurut dia, isu ini sudah tidak lagi relevan untuk dibicarakan.
"Ngapain orang zaman gini masih ngomongin PKI, PKI. Buktikan dong. Ada aturannya, jangan hanya untuk membohongi rakyat. Lama-lama saya kesal," kata Megawati dalam acara partainya yang digelar secara daring, Rabu, 28 Oktober.
Megawati mengaku bingung mengapa ada isu semacam ini. Megawati menyebut, sebagai Presiden ke-5 RI tidak mungkin jika dirinya menganut paham komunisme. Apalagi ayahnya, Soekarno adalah pendiri bangsa dan ibunya, Fatmawati adalah pahlawan nasional.
BACA JUGA:
Selain itu, sebelumnya dia juga menjabat sebagai Presiden RI dan anggota DPR. Sehingga tudingan-tudingan semacam ini tidak benar.
"Maksud saya tidak untuk sama sekali untuk menyombongkan diri. Tapi ini fakta pengalaman hidup," ujarnya.
Begitu juga dengan Presiden Jokowi yang sudah terpilih dua kali dalam Pilpres 2014 dan 2019. Sehingga tidak mungkin, dia menganut paham terlarang tersebut.
"Terus Pak Jokowi, pilihan rakyat langsung, lho. Kecuali presiden tidak langsung, ada kemungkinan," tegasnya.
"Ini rakyat langsung lho, dua kali, kita pengusungnya, mau lagi dibilang katanya turunan bapak ibunya tak jelas. Bayangkan presiden RI (dibegitukan, red). Apakah begini rusaknya republik kita," pungkasnya.