Bagikan:

JAKARTA - Ketua Umum PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri kembali melontarkan pernyataan mengenai kelompok milenial di Indonesia.

Megawati paham banyak milenial yang meraih kesuksesan, tapi hal ini dinilai terjadi karena milenial menjadi pengusaha bukan sukses membantu masyarakat. Karena itu Megawati kembali menanyakan bakti kelompok milenial terhadap Indonesia.

"Milenial itu apa baktinya sama negeri, loh? Bukan pada orang per orangnya, loh. Saya tahu banyak anak muda berhasil, tapi kan jadi pengusaha. Nah, yang saya maksud, berapa yang kamu tolong untuk rakyat?" kata Megawati dalam Rakorbidnas Kebudayaan PDIP yang digelar secara daring, Sabtu, 31 Oktober.

Dia juga menjelaskan pernyataannya beberapa waktu lalu yang mengkritik peran kaum milenial adalah sebagai bentuk perhatiannya terhadap masa depan Indonesia. 

Megawati merasa anak muda atau generasi milenial ini harus digembleng agar memiliki semangat juang bagi bangsa dan negara.

Presiden ke-5 RI ini juga mengaku heran mengapa pernyataannya beberapa waktu lalu menjadi heboh di tengah masyarakat bahkan hingga diangkat menjadi sebuah topik dalam talkshow.

"Bilang milenial enggak boleh dimanja sampe talkshow, aku sampai mikir 'keren ya gue'. Itu kan harusnya rakyat indonesia digembleng punya fighting spirit. Tahu arahnya kemana untuk memajukan bangsa ini," tegasnya. 

Mega kembali menegaskan agar anak muda ini tidak menjadi kelompok yang manja. Pesan ini, juga secara khusus dia sampaikan kepada kadernya terutama kader muda. 

Karena, sebagai ketua umum, dia merasa belum puas terhadap kader muda ini. Ada beberapa hal yang disinggungnya, seperti kader yang tidak serius saat lagu Indonesia Raya, mengheningkan cipta, dan menaikan bendera merah putih. Padahal itu protokol kenegaraan.

Karena itu, Megawati ingin memiliki kader yang punya semangat juang. "Makanya saya bilang jangan manjakan milenial. Apa baktinya bagi negeri ini," ungkapnya.

"Bagi saya milenial ini kan itu lahir sekitar tahun 1980-an. Ya kalian ini banyak juga. Jangan mejeng saja. Harus berbuat. Jangan ada di partai ini kalau tidak (berbuat,red)," imbuh dia.

Keinginannya agar kader muda punya semangat juang, karena banyak rakyat yang bersimpati kepada PDIP. Hal ini terbukti dari hasil survei tetap tertinggi dan hal ini memperlihatkan jika rakyat punya harapan kepada PDIP untuk kemajuan ke depan.

"Bagaimana kalau mandek? Ya ngamuk saya. Biarin sajalah, sanalah mau bully. Saya sudah puas diomongin PKI, saya kok PKI yah orang aku mimpin partai sah di republik ini kok PKI. Terserah saja," pungkasnya.