Ketua DPP Demokrat: Megawati Tak Boleh Asal Tuduh Milenial Terkait Demo Anarkis
Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin (Foto: Intagram @didi_irawadi)

Bagikan:

JAKARTA - Pernyataan Ketua Umun PDI Perjuangan Megawati Soekarnoputri yang mempertanyakan sumbangsih kaum milenial, disesalkan oleh Ketua DPP Partai Demokrat Didi Irawadi Syamsuddin.

Menurutnya, kurang tepat jika Megawati menggeneralisasi milenial dengan kelompok orang yang melakukan anarkisme dalam aksi unjuk rasa menolak UU Omnibus Law Cipta Kerja pada Kamis, 8 Oktober lalu.

"Megawati tidak boleh asal tuduh kepada kaum milenial terkait demo anarkis lalu," kata Didi dalam keterangan tertulisnya kepada wartawan, Jumat, 30 Oktober.

Didi mempersilakan jika Presiden ke-5 RI itu ingin menyalahkan aksi demonstrasi yang berujung anarkis. "Tetapi jangan tuduh kaum milenial penyebab demo anarkis," tegasnya.

Lagipula, Didi menilai, demo yang berakhir anarkis itu tentunya diboncengi dengan para penyusup. Sehingga, tak relevan jika Megawati menggeneralisasi milenial dengan mereka yang merusuh dalam aksi tersebut.

"Demo anarkis sudah pasti rekayasa kaum penyusup yang hendak bermain di air keruh. Tidak ada kaitan sama sekali dengan konteks kaum milenial," ungkapnya.

Dia kemudian meminta mantan Ketua Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) untuk berhati-hati terhadap ucapannya dan dalam menilai. Sebab, saat ini sudah begitu banyak milenial yang berhasil mengembangkan karya-karyanya di berbagai bidang.

Selain itu, milenial inilah yang nantinya akan menjadi pemimpin baru. Sehingga, sudah seharusnya Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan perhatian kepada kelompok anak muda ini.

Sementara terkait dengan aksi demo mahasiswa menolak UU Cipta Kerja, harusnya hal ini diapresiasi sebagai niat baik rakyat untuk menyampaikan pesan dan kritiknya terhadap pemerintahan. 

"Demonstrasi merupakan hak rakyat yang dilindungi undang-undang," tuturnya.

Sebelumnya, dalam acara peresmian kantor partainya secara daring, Megawati Soekarnoputri menyinggung masalah aksi demonstrasi yang kerap terjadi belakangan ini. Dia bahkan mempertanyakan peran generasi milenial atau anak muda bagi bangsa dan negara.

"Anak muda kita, aduh saya bilang sama Presiden, jangan dimanja, dibilang generasi kita generasi milenial," kata Presiden ke-5 RI ini.

"Saya mau tanya, hari ini apa sumbangsihnya generasi milenial. Apa sumbangsih kalian kepada bangsa dan negara ini? Masa, hanya demo saja," imbuhnya

Presiden ke-5 RI ini juga menyinggung aksi demonstrasi yang berujung ricuh pada 8 Oktober lalu. Diketahui, dalam aksi tersebut, sejumlah fasilitas umum dirusak oleh kelompok massa perusuh yang masuk ke dalam rombongan pedemo dari kelompok mahasiswa.

Menurutnya, tindakan ini sangat disayangkan karena anggaran negara yang dikeluarkan untuk membangun sebuah halte Transjakarta tidaklah sedikit.

"Masya Allah, susah-susah bikin halte transjakarta enak saja di bakar, emangnya duit lo! Ditangkap enggak mau, gimana ya. Saya sih pikir lucu banget nih republik Indonesia sekarang," ungkapnya.