Prancis Kembali Diterjang Gelombang COVID-19 Gara-gara Varian Baru, Ahli Dukung Penerapan Kembali Wajib Masker di Transportasi Umum
Ilustrasi gerai tes COVID-19 di Prancis. (Wikimedia Commons/XIIIfromTOKYO)

Bagikan:

JAKARTA - Prancis menghadapi gelombang baru infeksi COVID-19 yang dipicu oleh varian baru penyakit itu, kata kepala vaksinasi Prancis Alain Fischer pada Rabu, ketika kasus baru harian mencapai puncak hampir dua bulan sehari sebelumnya, dengan lebih dari 95.000 kasus.

Berbicara di televisi France 2, dia mengatakan tidak ada keraguan sekali lagi ada peningkatan pandemi di negara itu, menambahkan dia secara pribadi mendukung penerapan kembali wajib masker wajah di transportasi umum.

"Pertanyaannya adalah: 'berapa intensitas gelombang ini?'" kata Fischer seperti melansir Reuters 22 Juni.

Negara-negara Eropa lainnya, terutama Portugal, juga mengalami peningkatan, karena dua subvarian Omicron baru BA.4 dan BA.5, yang menurut Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Eropa (ECC), kemungkinan akan menjadi dominan di wilayah tersebut.

Varian tampaknya tidak membawa risiko penyakit parah yang lebih tinggi daripada bentuk lain dari Omicron, tetapi karena mereka agak lebih menular daripada yang terakhir, itu dapat menyebabkan peningkatan rawat inap dan kematian, kata ECDC.

Biasanya ada penundaan dua minggu antara kasus dan tren rawat inap, dengan kemudian penundaan serupa terkait kematian akibat COVID-19.

Diketahui, infeksi baru terus meningkat sejak akhir Mei di Prancis, dengan rata-rata pergerakan tujuh hari dari kasus baru harian hampir tiga kali lipat antara angka 27 Mei 17.705 dan Selasa 50.402.

Kendati demikian, jumlah tersebut masih tujuh kali lebih rendah dari rekor 366.179 yang dicapai di awal tahun.

Sementara itu, jumlah orang yang dirawat di rumah sakit karena penyakit itu turun ke level terendah enam bulan di 13.876 pada Hari Sabtu, tetapi telah meningkat 458 selama tiga hari terakhir, pada 14.334, tertinggi hampir tiga minggu.

Adapun jumlah kematian akibat COVID-19 di Prancis bertambah 56 orang selama 24 jam pada Hari Selasa, dengan total kini mencapai 149.162.