KEPRI - Sejak Januari hingga Juni 2022, tercatat 570 kasus perceraian ditangani Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
"Tahun 2022, rata-rata ada 75 sampai 85 kasus perceraian per bulan," kata Ketua Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungpinang Imaluddin, Rabu 22 Juni.
Dia mengatakan, jumlah kasus perceraian memasuki transisi masa pandemi ke endemi yang diikuti melandainya kasus COVID-19 tidak seperti tahun sebelumnya.
Imaluddin bilang jumlah kasus perceraian tahun ini turun jika dibanding periode yang sama tahun 2021 sebanyak 597 perkara.
BACA JUGA:
Menurutnya penyebab perceraian di Kota Tanjungpinang didominasi faktor ekonomi, perselingkuhan suami atau istri, serta kekerasan dalam rumah tangga (KDRT).
Gugatan perkara perceraian di Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungpinang diajukan pasangan usia di atas 20 hingga 50 tahun.
"Perempuan paling banyak gugat cerai suami," ujarnya.
Namun demikian, lanjutnya, tidak semua gugatan tersebut berujung perceraian, karena ada beberapa kasus yang berhasil dimediasi oleh Pengadilan Agama Kelas IA Tanjungpinang.
"Beberapa kasus berhasil kita mediasi, sehingga berakhir damai di pengadilan," tandasnya.