JAKARTA - Provinsi DKI Jakarta menempati urutan teratas daerah dengan indeks kualitas udara terburuk sedunia pagi ini. Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dinilai tidak punya strategi jitu mengatasi kebersihan udara di Jakarta sejak lama.
Sebab itu pegiat media sosial Yusuf Muhammad mengaku kecewa dengan Anies tidak mampu menurunkan kualitas udara Jakarta yang kembali masuk kategori tidak sehat beberapa waktu terakhir.
"Innalilahi, pagi ini kualitas udara Jakarta kembali terburuk di dunia," kata Yusuf dalam akun Twitternya, @yusuf_dumdum, Senin 20 Juni.
Yusuf mengatakan, pendukung Anies tidak dapat membantah data yang dirilis lembaga data kualitas udara IQ Air pada pagi ini. Berdasarkan data dari situs IQAir, kualitas udara Jakarta menempati angka 173 pada Senin, 20 Juni per jam 09.35 WIB
Dia lantas meminta penjelasan salah satu akun media sosial yang kerap menuturkan kemajuan hasil kerja Anies. Bahkan Yusuf mencolek akun Twitter tersebut.
"Apakah buzzer balai kota berbayar 25 juta masih mau bilang hoaks? Coba bisa jelaskan gak
@tatakujiyati?" sambungnya.
Sebelumnya, politikus PSI Justin Adrian juga mengkritik Anies terkait indeks kualitas udara di Jakarta selama beberapa kurun waktu terakhir dinyatakan tidak sehat.
Anggota Fraksi DPRD DKI Jakarta itu menilai Anies lebih peduli terhadap masalah yang tidak krusial. Dia menyebut, Anies menomor kesekian-kan permasalahan yang berdampak pada hajat hidup warga Jakarta.
"Gubernur kita sepertinya lupa terhadap masalah-masalah utama Jakarta seperti polusi, kemacetan, banjir, air Bersih, dan lain sebagainya," kata Justin kepada wartawan, Senin, 20 Juni.
BACA JUGA:
Salah satu yang menjadi perhatian Anies, kata Yusuf, membangun jalur sepeda yang dinikmati sebagian warga Jakarta dan ajang balap Formula E yang terselenggara di Jakarta International E-Prix Circuit (JIEC) Ancol pada Sabtu 4 Juni lalu.
"Selama ini seolah cuma asyik bikin jalur sepeda, warna cat genteng, atau balap-balapan saja," tandasnya.